Arsen menatap pada benda pipih yang mulai berisik. Arsen melirik dan menyeringai. Melihat siapa yang meneleponnya. Anna. Si kesayangannya yang pasti sedang berduka kembali. Bagaimana kali ini? Apakah pipi Anna menjadi buruk rupa karena ditetesi oleh air mata wanita itu terus. Air mata yang begitu kotor menangisi manusia kotor. “Kau tidak mengangkatnya?” Arsen melihat pada Namira yang duduk di depan sembari memakan pasta yang dibuat oleh Kevan. Lelaki itu seharusnya butuh istirahat tapi, saat sampai di rumah. Malah membuat pasta. Karena Namira menginginkan pasta. Juru masak di mansion Arsen sedang mengambil libur. Padahal Arsen sendiri yang memberikan libur pada juru masak, karena sudah menyenangkan Namira memasakkan makanan kesukaan Namira yang membuat Namira senang lalu makan dengan