Arsen masuk ke dalam mansion Belinda. Matanya yang setajam elang, tidak memancarkan sebuah kesedihan. Malahan dia kesal. Harus datang ke sini meninggalkan Namira di rumah sendirian, Arsen mau menikmati tubuh istrinya itu kembali. Sampai membuat Namira hamil anaknya. Maka Namira tidak akan pernah meninggalkannya. Apapun alasannya. “Arsen! Have you just arrived? Where have you been? Mom, I called you but you didn't pick up!” Arsen memutar bola matanya mendengar apa yang dikatakan oleh ibunya. “Mom, sudah baik Arsen menyempatkan waktu untuk datang ke sini. Arsen bukan lelaki pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan. Arsen sibuk.” Arsen berjalan menjauhi ibunya yang pasti mau mengoceh dan membuat kuping panas mendengar ucapan dari wanita yang telah melahirkannya ke dunia. Alera berjalan