Arsen berjalan masuk ke dalam mansion. Yang sunyi, langkah kakinya maju mundur. Dan setelahnya tertawa kecil sambil memegang paper bag yang ada di tangannya. Arsen melihat pada pintu kamar yang ada di depannya. Wajah Arsen menyeringai, membuka pintu kamar perlahan. “Namira sayang…” panggilnya. Melihat Namira yang langsung menatap waspada pada Arsen yang masukk ke dalam kamar. Arsen berjalan mendekati Namira. Menarik pinggang wanita tersebut agar mendekat padanya. “Cantik, kau memang selalu cantik. Pakai baju ini. Aku akan mengajakmu keluar.” Arsen memberikan paper bag yang dipegang olehnya ke tangan Namira. Namira melirik isi di dalam paper bag. “Gaun?” tanyanya, melihat wajah Arsen. “Ya, pakai! Dan jangan banyak tanya!” ucapnya datar nan tajam. Namira mengangguk, berjalan mengga