Arsen menatap pada bangunan yang dibalik kaca perusahaannya. Tangannya masuk ke dalam saku celana. Matanya menatap nyalang dan begitu tajam. Senyuman penuh seringai menakutkan membuat orang yang melihat itu akan merasa terintimidasi dan tidak mau melihat tatapan lelaki itu yang membuat mereka akan lari terbirit. “Sayang!” Arsen merasakan sebuah pelukan dan suara yang begitu manja sekali memanggil dirinya. Arsen tidak membalikkan tubuh. Ia sudah tahu siapa yang memeluknya ini. Tunangannya. Annalia Karivers. Wanita yang sudah menetap di Canada selama dua tahun ini. Dan baru pulang sekarang? Anna memaksa tubuh Arsen berbalik dan menatap padanya. “Sayang! Kamu kenapa nggak lihat aku? Kamu nggak rindu?” pertanyaan nada manja di dengar oleh Arsen, membuat dia merutuk di dalam hatinya.