Namira menatap pada taman bunga yang ada di depannya. Ia berlari dan tiduran di rumput dengan rambutnya tergerai dan tertawa kecil. “Arsen! Ayo, fotokan aku!” Namira berteriak dan sudah berpose dengan senyuman manisnya. Arsen mengangguk. Mengambil kamera yang dibawa olehnya. “Satu. Dua. Tiga. Sudah.” Ucap Arsen, dan menyimpan kembali kamera yang ada di tangannya. Kaki Namira menghentak. “Kau hanya memfoto sekali? Aku mau lagi!” ucapnya manja dan bibirnya sudah maju beberapa centi. Arsen mendengkus. Dan menahan untuk tidak kesal dengan tingkah Namira sekarang. lalu Arsen mengambil kamera kembali dan memfoto istrinya itu. Namira tertawa melihat Arsen yang cemberut dan sangat malas untuk memfoto dirinya sekarang. Namira kembali berpose dan kali ini Arsen memfoto Namira dengan senyuman