“Mommy! Hiks! Mommy! Namira mau pulang. Namira tidak mau di sini. Namira harus pulang. MOMMY!” Wanita berambut pendek yang melihat pada putrinya yang terus saja menangis, menghapus air matanya. Dan menggeleng. Ia sangat ingin sekali mengajak Namira untuk pulang. Tapi…, ia tidak bisa. Namira harus di sini. Demi keselamatan putrinya. “MOMMY! JANGAN TINGGALKAN AKU!” Namira terbangun dan membuka matanya. Lalu dia menatap sekelilingnya. Ia sendirian di dalam kamar. Terakhir kali Namira ingat, ia ada di parkiran mansion utama keluarga Karivers. Lalu kenapa dia bisa sampai di sini? Dan dimana ini? Namira tidak tahu tempat dia terbaring dan kamar siapa yang ditempati olehnya sekarang. Namira tidak pernah ke sini rasanya. Ia tidak pernah menempati kamar yang seperti. Namira sangat hapal sek