Arsen memasukkan tangannya ke saku celana. Di sampingnya berdiri seorang wanita yang sudah lama dijodohkan dengannya. Lalu akan menikah? Hem … menikah ya? “Mr. Nicholas, anda hadir malam ini?” Mata Arsen menatap tajam pada lelaki di depannya. Lelaki tua sudah berumur. Dengan didampingi dua wanita kiri dan kanan. Terlihat senyuman pongah nan licik dari lelaki tua yang bau tanah. Dan lebih baik mengirimkannya langsung ke tanah bukan. Kikikikii…. Arsen terkikik di dalam hatinya. Tapi parasnya masih menampilkan wajah datar dan dalam detik berikut. Arsen memasang senyuman palsu pada lelaki di depannya. “Yeah! Aku memang datang. Kasihan calon istriku yang cantik ini, dia dicecar sendirian masalah pernikahan. Lalu aku tidak ada disampingnya.” Arsen semakin memperlihatkan kalau dirinya meman