Arsen menatap pada pintu mansion orang tuanya. Ia membuang putung rokoknya sembarang. Lalu kakinya berjalan masuk ke dalam rumah. Tangan Arsen membuka pintu rumah. “Mom!” panggilnya, melihat wanita paruh baya yang sedang duduk di kursi meja makan. Arsen tidak ada tidur semalam. Jam lima pagi dirinya langsung menuju ke sini. Alera melihat kehadiran putranya langsung berdiri. “Arsen! Akhirnya kau pulang anak nakal. Kemana saja kau selama ini?” tanya Alera. Arsen tertawa kecil. “Kerja. Memangnya Mommy menyangka Arsen ini seorang pengangguran miskin dan tidak punya pekerjaan?” tanya Arsen, lalu mencium pipi ibunya sekilas. Membawa ibunya untuk duduk kembali. “Mana Dad?” tanya Arsen, hanya basa basi menanyakan keberadaan ayahnya itu. Dia tidak serius bertanya keberadaan ayahnya. “Mas