Instrumen piano yang terdengar tengah malam. Membuat Namira terjaga. Wanita itu perlahan membuka matanya. Menatap pada jam dinding sudah menunjukkan pukul dua belas malam tepat. Bulu kuduk Namira meremang mendengar instrumen nada piano. Tidak mungkin hantu bukan? Ia termasuk orang tidak takut pada hantu. Tapi kalau melihatnya langsung. Namira tetap akan takut. Dengan ragu Namira menapaki lantai. Menatap pada pintu kamar seolah berjarak sepuluh meter di depannya sekarang. Namira menelan saliva kasar. Lalu perlahan mencoba untuk berjalan menuju pintu kamar. Tatapannya semakin ragu membuka pintu kamar. Namira menarik nafas perlahan dan melepaskannya perlahan. Tangan Namira memutar kenop pintu. Kaki telanjang Namira berjalan menelusuri lantai yang dingin. Ia mengikuti arah piano yang t