Mantan yang Dilupakan

1891 Kata

Jennie mendengkus kesal, dia nggak tahan berada di tempat ini, tapi dia menghargai Beha dan membiarkan Beha melakukan apa yang ingin dia lakukan, termasuk, mencoba bicara pada Judika, ayahnya. "Maaf, sebelumnya om, jika saya menyela...." Beha mengawali kata-katanya, sementara Judika masih nampak emosi, meski begitu, dia mengarahkan tatapannya pada Beha, yang sedari tadi luput dari pandangannya. "Lo siapa?" tanya Judika menebak-nebak. Sudah cukup lama Jennie tidak pernah menemuinya, dan sekarang, anaknya itu datang bersama seorang lelaki. Satu hal yang pasti lelaki ini, pasti lelaki yang cukup istimewa karena Jennie membawanya bertemu dengannya. "Saya Beni, Om." Beha menyebut namanya, bukan nama panggilannya yang mungkin bakalan terdengar unik. Beha nggak pengen ngebuat Judika makin m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN