Angga tersenyum lalu menyentil dahi Bella karena gemas. “Argh, sakit tahu!” Bella memegangi dahinya kemudian memukul d**a pria yang ada di hadapannya. Bukannya marah, Angga kembali menarik tangan Bella. Tangan kiri Angga meraih tengkuk Bella lalu mendaratkan kecupan di bibirnya. Sesaat Bella terpaku,merasakan kecupan dari bibir Angga. Meski singkat tapi cukup membuat tubuh Bella lemah. “Manis,” ucap Angga sembari mengusap bibir Bella, bekas ciuman mereka. Seketika Bella memalingkan wajahnya yang memerah karena malu. Ia berjalan ke mejanya tanpa melihat wajah Angga. Bella menyibukkan dirinya dengan semua pekerjaannya. “Apa Nenek ada di rumah kamu?” tanya angga. “Hm ….” “Dia begitu khawatir kepada calon menantunya,” ucapan Angga cukup membuat Bella menghentikan kegiatannya. Bella me