Nathan duduk di sudut kelab, memandangi botol minuman keras yang ia tenggak beberapa saat lalu. Sementara musik berdentum keras hingga memekakkan telinga, Nathan seolah tak mendengar apa-apa, sebab pikirannya melayang entah ke mana. Perasaannya kacau tak menentu, persis seperti beberapa tahun lalu, membuat pria itu merasa sedikit deja vu. "Sudah lama sejak aku mabuk untuk pertama kalinya. Aku masih tidak begitu menyukai alkohol, tetapi terkadang aku membutuhkannya untuk menghangatkan tubuh dan membuatku tetap waras," gumam pria itu seraya menggoyang-goyangkan gelas yang sudah ia tuangkan minuman barusan. Di depannya, seorang pria berparas tampan mendengkus. "Bukan waras yang kamu dapatkan jika meminum alkohol layaknya minum air putih seperti ini, Kampret. Yang ada justru sebaliknya, kamu