Zefanya berdiri di depan gedung bioskop, dengan setelan sederhana tetapi manis untuknya. Dua tiket, dua minuman, serta satu cup besar pop corn sudah berada di genggamannya. Sementara itu, dari kejauhan, seorang pria tinggi tampak gugup begitu melihat Zefanya di sana. Berkali-kali dia menarik napas panjang untuk menetralkan detak jantungnya yang menggila, tetapi itu tak cukup membantu. "Sialan," decak lelaki itu sambil memukul dadanya sendiri. "Aku selalu percaya diri setiap kali melakukan operasi meski itu operasi yang sulit sekali pun, tetapi bagaimana bisa aku segugup ini hingga rasanya hampir sekarat hanya karena akan bertemu seorang gadis?" Raka menggerutu sendirian. Diliriknya kembali sosok Zefanya, yang kali ini tampaknya sudah sadar akan kehadiran Raka di jarak kurang lebih lima m