Raka menenteng tas ranselnya saat masuk ke dalam rumah. Indera penciumannya yang tajam sudah mencium wangi masakan dari dapur. Tak sabar, pria itu langsung bergegas ke sumber aroma berasal. Lekas saja, pria itu bersorak riang saat melihat Sang Ibu sedang menurunkan sepanci sup iga dari kompor. "Ibu pasti memasak karena tahu aku akan pulang," gumam pria itu dengan begitu percaya diri. Tatapan matanya liar saat melihat tutup panci dibuka sehingga membuat uap mengepul dan aroma sup iga semakin menusuk hidung, menggugah selera makan. Tiara menggeleng kecil melihat tingkah putranya yang masih seperti bocah. "Kamu lupa kemarin malam kamu menelepon Ibu dan memohon-mohon ingin makan sup iga saat pulang hari ini?" Raka mengernyit dengan eskpresi lucu. "Memang iya? Aku telepon Ibu kemarin?" tanya