Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Little Thief’s POV “Tapi kau tetap makan itu bersama pengawalmu, kan?” Azrael tersenyum saat mengatakan itu, tapi aku tidak suka senyumnya. “Aku lihat kemasan kosongnya di meja makanmu, little thief. Tidak perlu basa basi mengajak.” Setelah mengatakan hal yang membuatku kebingungan, Azrael kembali menyandarkan dirinya ke sandaran kursi, mengalihkan perhatiannya kembali pada pemandangan di depan kami, tidak lagi melihatku. Lama berselang, tidak ada yang mengatakan apa-apa. Sampai akhirnya, aku memberanikan diri menanyakan sesuatu yang mulai menghantui pikiranku. “Ada apa denganmu, Azrael? Kau… kau tidak seperti biasanya.” Azrael tertawa mendengar pertanyaanku, seperti menertawakan dirinya sendiri. Lalu diam sejenak, menghela nafas panjang, menoleh ke arahku, “Mau berenang, little thie