Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Little Thief’s POV Setiap titik kulit kami bersentuhan, rasanya hangat. Menyengat. Dan menyenangkan. Aku tidak ingat kapan terakhir kali aku merasakan ketenangan seperti ini—bergelantungan di punggung Azrael, menempelkan pipi pada pundaknya, sedangkan iblis itu membawa kami berenang ke sana ke mari mengitari kolam. “Saat kau bilang ingin berbicara berdua denganku, apa itu tadi semua yang ingin kau bicarakan?" Aku berbisik lembut di telinganya, tidak ingin suara cemprengku mengacaukan suasana. “Kurang lebih." Azrael membalas dengan cara yang sama. "Kenapa? Apa ada sesuatu yang ingin kau bicarakan denganku, little thief?” Suara air memercik, angin musim semi bertiup manja, nafas yang berhembus berat—kombinasi yang terlalu sempurna. “Tidak juga.” “Kau yakin?” Terlalu sempurna un