Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Little Thief’s POV Aku baru saja akan melempar pengawalku dengan sendok karena menertawakan ceritaku tentang apa yang seharian ini terjadi di kamar Azrael, ketika ketukan pada pintu kamar menghentikanku. “Kau sudah berjanji tidak akan tertawa, Jack!” Geramku memelototinya, sebelum bergegas menghampiri pintu. Membuka pintu, aku lanjut memelototi pengawalku, “Kau diselamatkan oleh pintu, tapi ini belum berakhir—” “Apa yang belum berakhir, love?” Pelototanku beralih pada iblis yang berdiri di ambang pintu, “Azrael.... what—what are you doing here?” Aku mencoba menghadang penglihatnya dengan tubuhku, tapi aku tidak sebesar itu. Mata hitamnya menajam pada sesuatu di belakangku. Oh, Tuhan. Semoga Jack menyembunyikan strawberry tepat waktu. “Kau makan bersama pengawalmu, di dalam kamar.”