12 : Ya Nasib, Ya Nasib ...

1573 Kata

Radhi membunyikan klakson saat melihat mobil Nakia keluar dari halaman rumah. Selang beberapa detik setelahnya, dia turun menghampiri perempuan itu. Mengetuk dua kali lalu meminta Nakia menurunkan kacanya. “Abang? Kenapa pagi-pagi ada di sini?” tanya Nakia dengan kening berkerut dalam. Kemunculan Radhi yang tiba-tiba membuat Nakia kaget bercampur heran. “Mau ketemu ibu sama bapak, kah?” “Bukan, mau jemput kamu. Kita berangkat kerja sama-sama.” “Eh? Nggak perlu. Kia bawa mobil sendiri aja.” “Udah jauh-jauh ke sini masa ditolak? Abang salah karena nggak chat kamu duluan, tapi udah terlanjur juga. Apa kamu nggak kasihan sama Abang?” “Tapi ‘kan ...” “Atau berangkatnya pakai mobilmu, biar mobil Abang dititip di sini?” Maju kena, mundur kena. Nakia jadi serba salah. Orang-orang tahu merek

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN