Bab 36

1296 Kata

“Iyan, menyingkir dari tubuh gue. Gue sesak,” ucapku mendorong d**a Zayyan. Dia tersenyum menjauh dari tubuhku, lalu duduk dengan elegan di bibir ranjang dengan kaki menjuntai ke bawah. Lantas aku masih saja gelisah. Hampir saja aku terbawa napsu untuk mengetahui rasanya bibir pink natural itu seperti apa. Oh on, ini semua gara-gara Nabila yang sudah mengotori pikiranku dengan menceritakan keintiman dia bersama dengan suaminya. “Tadi mancing, giliran mau digauli malah panik,” ujar Zayyan tersenyum menggeleng pelan. “Jelaslah gue panik. Gue mau jaga kesucian gue buat orang yang gue cinta,” ketusku mengencangkan lilitan handuk yang longgar. “Kalau nanti kamu jatuh cinta sama saya, akan kah kamu siap menyerahkan semuanya pada saya?” tanya Zayyan. Aku menoleh, kedua mataku melebar menatap m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN