Akhirnya kami tiba lokasi Acara.Kedatangan kami di sambut ondel ondel dan sekelompok marawis.Pengantin pria di apit oleh orang tuanya yang merupakan om dan tante Rosa yang dia panggil encang.Babeh dan emak Rosa mengekor di belakang bersama tetua yang lain.Aku dan Rosa berada di barisan rombongan bersama sekelompok anak muda sepupu Rosa dan tetangga tetangga dengan parsel serahan yang di buat kemarin malam
Mendekati tenda acara rombongan kami terhenti.
"Kok berhenti Cha?"bisikku
"Silat palang pintu dulu Ndra"bisik Rosa
Aku diam memperhatikan.Adik Rosa,Rafiq sudah bersiap bersama rombongan silat yang memakai baju pangsi warna merah lengkap dengan golok di pinggang dan dari pihak pengantin wanita rombongan silatnya memakai baju pangsi warna hijau tua
"Itu benaran pakai golok?"tanyaku lagi setelah Rafiq mulai memakai goloknya untuk berkelahi
Rosa tertawa
"Kamu takut?"ledek Rosa
Aku meringis
"Lumayan!"desisku
"Kakekku jawara ,sayang sudah meninggal.Babeh,Rafiq sama Iwan juga jago silat"kata Rosa
"Kalo kamu?"tanyaku
"Aku juga dong,babeh mengharuskan juga aku belajar silat untuk jaga diri.Kamu makanya jangan macem macem sama aku"ledek Rosa
Aku tertawa
"Makasih infonya"bisikku
Ga kebayang Rosa yang anggun gini bisa silat,penasaran juga aku
"Masih lama ya Cha?"tanyaku lagi karena rombongan silat masih terus berkelahi sambil berbalas pantun dengan jenaka
"Kamu cape?"tanya Rosa
Aku menggeleng
"Ga terlalu,aku kasihan kamu pakai high hells trus mesti bawa parsel gini"kataku
Rosa tertawa
"Udah biasa Ndra,mending kamu pikirin dirimu.Jangan sampai parsel di tanganmu jatuh,bisa di tebas golok lehermu!"kata Rosa sambil mengulum senyum ke arahku
Aku meringis lagi,jangan sampai deh,aku buru buru memperbaiki pegangan parsel di tanganku
"Jiah...takut!"ledek Rosa
Aku tertawa pelan
Setelah Rafiq berhasil menjatuhkan lawan tandingnya akhirnya rombongan kami di persilahkan masuk ke area acara.Parcel dan bawaan lain secara estafet di bawa masuk ke dalam.Aku menghela nafas lega.Lumayan pegel juga tapi menarik.Rosa menarik tanganku duduk di kursi di belakang babeh dan emaknya.Kami menyaksikan prosesi ijab kabul dalam suasana akrab dan santai karena di selingi kelekar penghulu dan Mc pembawa acara.
"SAH.....!!!"koor membahana saat ijab kabul selesai lalu di lanjutkan doa.Setelah itu rangkaian acara selesai.Rosa mengajakku makan.Aku makan santai di samping Rosa sambil sesekali terlibat obrolan dengan sepupu sepupu Rosa.Kami di suguhkan musik gambang kromong yang menyanyikan lagu lagu betawi.Persis seperti acara pemilihan abang none yang pernah aku datangi
"Gimana bang?,tadi silat gue?"tanya Rafiq padaku saat Rosa menghilang menghampiri saudaranya
"Keren?,belajar berapa lama?"tanyaku
""Dari kecil bang,eh minta rokoknya ya bang!"katanya
Aku mengangguk.Rafiq santai merokok berdua denganku sambil mengobrol ringan.Dia sama seperti Rosa,ceplas ceplos juga
"Astaga ngerokok lagi lo!,sana pindah!"usir Rosa
"Nenek cerewet mulai bawel"kata Rafiq bangkit
"Biar aja Cha"kataku
"Kamu juga jangan ngerokok dekat aku.Bau asapnya"keluh Rosa sambil menutup hidung
Aku buru buru mematikan rokokku
"Ya elah bang,takut amat sama mpo gue"ledek Rafiq
Aku tersenyum
"Dih...urusan elo apaan?,sana bau,pergi ga lo!"usir Rosa sambil mendorong bahu adiknya
Rafiq tertawa
"Cabut dah gue bang,dia kalo ngamuk berabe,nih tenda bisa rubuh dia seruduk"kata Rafiq sambil tos denganku
Aku tertawa
"Okey,nanti kita ngobrol lagi soal motormu!"kataku
Rafiq mengangguk lalu berlalu,Rosa mengambil tempat duduk Rafiq di sebelahku
"Cabut yuk Ndra!"pinta Rosa
"Memang boleh?"tanyaku
"Acaranya udah selesai.Kalo kamu nunggu babeh sama emak pulang bisa sampe sore.Mereka pasti ngobrol terus sama saudara dan kerabat lain.Aku bosan"keluh Rosa
"Ya udah ayo!"kataku
Rosa bangkit dan aku mengekor di belakangnya.Kami berpamitan pada keluarga dan kerabat yang mengenal Rosa di selingi ledekan yang membuat Rosa cemberut tapi tangannya tak lepas merangkul lenganku.
"Jangan malam malam ya Cha!"pesan Emak
Rosa mengangguk lalu mencium tangan ibunya.Aku mengikutinya
"Ndra antar lagi sampe rumah ya,jangan lecet!"pesan Babeh
Aku menganguk lalu mencium tangan babeh
"Ya elah beh kali sepatu baru yang di pake lecet"cetus Rosa
Babeh tertawa pelan sambil mengusap kepala putrinya yang sedang menyalami tangannya
Aku dan Rosa akhirnya meninggalkan lokasi acara.
"Mau kemana kita?"tanyaku
"Pulang,ganti baju!.Habis itu bebas mau kemana"kata Rosa
"Ke rumah ganti baju doang?"
"Iya,trus mau apa lagi?"
"Ya kalo gitu ga usah pulang,aku juga mau ganti baju,ga nyaman juga pake jas gini"keluhku
Rosa tertawa
"Nanti di rumah aku pakai baju Mamat"ledek Rosa
"Mamat sama aku tinggian aku Cha,kita ganti baju di mall aja"kataku
Rosa terbelak tapi kemudian tertawa
"As your command Mr.Syahreza"cetusnya sambil mengulum senyum
"Andra kita benaran ganti baju di sini?"tanya Rosa saat aku menyeretnya ke butik brand langgananku
"Yap...udah sana cari baju gantimu,kamu masih aja betah pakai kebaya"ledekku sambil menyusuri rak pakaian
"Tapi...."
"Buruan ah,aku udah gerah nih,katanya kita mau kencan"kataku
Rosa menatapku
"Okay..."desisnya lalu mulai menyusuri rak pakaian wanita
Aku tersenyum memperhatikan wajahnya yang keliatan bingung.Sesekali dia melihat label harga lalu menaruh lagi tidak jadi di ambil
Aku gemes sendiri melihatnya.Dia doang gadis yang aku kencani yang keliatan tidak antusias aku ajak shopping.Akhirnya aku berinisiatif mencarikan baju yang cocok untuknya
"Pakai ini Cha!"kataku sambil menyerahkan pakaian ke tangannya
"Beneran?,mahal Ndra!"bisiknya
Aku mengangguk
"Udah sana ganti,aku juga mau ganti.Ruang ganti perempuan di pojok sana"kataku menunjuk ke arah pojok sebelah kanan butik
Rosa menurut dan masuk ruang ganti.Aku juga mengambil baju yang aku pilih dan membawanya ke ruang ganti
Aku memilih celana bahan coklat muda,kemeja corak floral cream dan sweter coklat warna kaki.Setelah selesai aku keluar dan duduk di sofa menunggu Rosa selesai berganti baju
"Ndra...!"panggil Rosa
Aku menoleh ke arah ruang ganti
"Kenapa?"tanyaku sambil bangkit berdiri menghampirinya
"Sini buruan!"katanya sambil melambai ke arahku dengan kepala menyembul dari balik tirai ruang ganti
"Ada apa?"tanyaku lagi
"Masuk deh,liat dulu!"pintanya
Aku mengintip ke dalam ruang ganti
"Cantiknya"desisku
Rosa berdiri canggung dengan wajah merona
"Terlalu terbuka,babeh bisa marah"keluhnya
Aku menerobos masuk ruang ganti lalu menarik tangannya keluar ruang ganti
"Babeh ga ada Cha,nanti pas pulang pake sweter aku,please kali ini aja,kamu beneran cantik banget"kataku sambil menyeretnya ke hadapan cermin panjang
"Beneran?,ga keliatan murahan?"tanyanya
Aku menggeleng lalu memeluknya dari belakang
"Ga sayang,kamu keliatan seksi,lagian ada aku yang jagain kamu"kataku sambil mencium bahu telanjang Rosa
Rosa terkikik
"Geli tau!,kamu niat amat mau modusin aku"godanya
Aku tertawa
"Biarin kamu kan pacarku,pakai ya!"pintaku
Rosa akhirnya mengangguk.
Aku ga pernah menyangka Rosa akan terlihat cantik begini
Gaun putih mini dress model sabrina itu memang pas sekali melekat di tubuh Rosa di tambah dia juga tidak melepas kalung batu yang dia pakai sebagai pelengkap kebayanya.
Setelah membungkus pakaian yang tadi kami pakai akhirnya kami bergegas keluar butik
"Aku mesti bayar mahal banget nih buat pelunasannya sama kamu"godanya saat aku selesai membereskan p********n bajuku dan baju miliknya
Aku tertawa
"Makanya harus mulai kamu pikirin dari sekarang,aku ga nerima dalam bentuk uang sebagai ganti"jawabku sambil menuntunnya keluar butik
Rosa tergelak lalu merangkul lenganku santai.Aku merasa senang sekali melihat dia bergelendot mesra di lenganku.Kami seperti pasangan kasmaran lainnya.Di tangan kanankuku Rosa santai merangkulnya dan di tangan kiriku,aku menenteng paper bag berisi pakaian yang kami ganti.
Kami menyusuri mall dengan santai sambil sesekali bercanda gurau.Sampai Rosa memekik
"Andra funcity,main yuk!"ajaknya menarik lenganku
Aku gelagapan
"Yang lain aja deh hunn!"tolakku males malesan
Rosa menghentikan langkahnya
"Uangmu habis ya?"tanyanya
Aku mau ga mau terbahak.
"Bukan,kita cuma terlalu besar untuk kencan di sini"tolakku
Rosa merengut
"Kamu mah ga seru!"jeritnya merengut
Aku menghela nafas pelan
"Ya...udah ayo!,jangan ngambek dong!"pintaku
"Beneran Ndra?"tanyanya
Aku mengangguk.Rosa langsung histeris memelukku lalu antusias juga menarikku masuk
Aku bergegas membeli koin karena Rosa terus merengek
"Nih!,main sampai kamu bosan!"kataku menyerahkan sekantong koin ke tangannya
Dia memekik girang lalu bergegas menyusuri setiap permainan
"Ndra main ini yuk!"ajaknya pada meja seperti bilyard yang permukaannya mengerluarkan angin dan ada piringan kecil tipis yang harus kami rebutan untuk memasukkannya ke pocket
"Let play babe!,satu kekalahan satu ciuman!"godaku
"Ga takut aku,kalo aku menang kamu mesti kabulin setiap permintaan aku"ucapnya sambil melepaskan rangkulannya di lenganku
Kami bersiap.
"Tiga kali permainan untuk menentukan siapa yang menang"kataku
Rosa mengangguk antusias
"Let play babe!"godanya
Piringan bergulir.Kami saling berusaha menahan piringan.Aku tersenyum melihat Rosa begitu konsentrasi menahan atau menyerang
Plak!,piringan berhasil aku masukan
"Bersiap hunn,satu kemenangan i get one kiss"godaku
Dia menggeram kesal
Piringan bergulir lagi
Plak!,piringan berhasil dia masukan
"Ga semudah itu sayang,kamu punya lawan yang tangguh"bisiknya sambil menunduk dengan nafas terengah
Aku tergelak.Akhirnya permainan pertama dia aku yang menang
"I win!"godaku ke arahnya.
Dia mengerjap
"Masih ada 2 permainan"balasnya
Dan permainan pun bergulir lagi.Dan permainan ke dua dia menangkan
"Aku udah bilang,kamu punya lawan tangguh!"ledeknya
Aku menatapnya sambil mengulum senyum
Dan permainan ke tiga pun bergulir.Dia terlihat lebih serius lagi.Dan memekik kesal saat aku berhasil meloloskan piringan ke pocket lagi
Kami terus saling serang dan menahan.Dan aku benar benar menang sekarang.
"Sudah bersiap untuk kasih aku ciuman?"kataku sambil berjalan ke arahnya yang keliatan merona
"Ya..."bisiknya gugup
Aku berdiri di hadapannya
"Tenang aja,aku ga akan cium kamu di sini,butuh tempat yang lebih intim sayang,untuk menikmati suara desahan dan rintihanmu"bisikku sambil menangkap pinggangnya yang ramping
Rosa terbelak lalu terbahak.
"Ayo ah kita skip dulu,ada waktu nanti buat ambil hadiahmu"katanya melepaskan diri
"Kamu sudah terlalu banyak berhutang"kataku mengingatkan
Rosa menatapku
"Oya...bukannya kamu yang terlalu banyak berhitung?"ledeknya
Aku tertawa ke arahnya lalu kami main permainan lain.Rosa tanpak kesal saat berada di hadapan permainan yang harus menghabiskan banyak koin.Kalian tau?,permainan yang ada kereta berputar di dalam wadah seperti akuarium dengan koin koin yang ampir meluber jatuh.Kami menghabiskan banyak koin di situ
"Ayo Ndra cuma buang buang koin main ini mah!"katanya sambil menarik tanganku beranjak ke permainan lain.Akhirnya kami menikmati permaianan anak anak kecil dengan bercanda gurau.
"Ndra tunggu bentar deh!"pintanya melangkah ke kerumunan ABG yang menyumut di hadapan sebuah layar permainan besar
"Ada apa Cha?"tanyaku
"Dance para para.Kamu tunggu sini ya...aku mau ikutan main"katanya sambil menyerahkan plastik berisi tiket hasil kami bermain
"Kamu emang bisa?"tanyaku
Rosa tersenyum ke arahku
"Lumayan!"katanya santai sambil melepas sepatu high hells nya lalu bergabung dengan ABG sepantaran Nadine
Aku memperhatikan gerak gerik Rosa sambil mengulum senyum.Gadis ini selalu membuat aku terkejut.Rosa tenyata benar benar main berdua dengan ABG berwajah oriental.Dia tampak santai dan tergelak bersama
Dan kejutannya tak sampai situ.Saat musik berbunyi Rosa dan ABG itu mulai bergerak lincah mengikuti music yang menghentak.Sepasang kaki mereka terlihat lincah memencet tombol tombol besar di lantai permainan.Mereka terlihat kompak dan sangat menguasai gerakan.Jadi terlihat seru dan itu menarik perhatian pengunjung funcity
Aku menggeleng ke arah Rosa yang sesekali menoleh ke arahku.Dan Rosa tak cukup melakukannya sekali.Kalo aku tak salah menghitung sekitar 3 kali Rosa jingkrang jingkrang sampai wajahnya bersimbah peluh.Di akhir permainan tepuk tangan membahana dari para pengunjung yang menonton.Lalu dia menghampiriku sambil senyum senyum
"Lumayankan?"katanya di hadapanku
Aku tertawa sambil mengacak rambutnya gemas
"Lebih dari lumayan,kamu jago banget belajar dimana?"tanyaku
Rosa tergelak
"Aku sama Tata sering dance para par kalo kami suntuk dengan kuliah"jawabnya sambil memakai high hellnya lagi
"Hm...menarik"sahutku
"Ndra ke toilet yuk!"ajaknya
"Mau pipis?"tanyaku
Rosa tersenyum lalu berjinjit di hadapanku
"Braku melorot sayang,aku ga mau nanti orang dapat tontonan gratis,kan punya kamu doang"bisiknya di telingaku
Aku terbahak
"Hmm...aku jadi tegang"keluhku
Rosa cekikikan lalu menarikku keluar arena permainan.Tapi sebelum itu dia menukar semua tiket dengan sebuah boneka berukuran sedang sebagai hadiah
"Aku kedalam dulu ya?,mau ngajak kamu masuk nanti cewe cewe di dalam jerit jerit minta di gagahi masal sama kamu"godanya sambil masuk ke dalam toilet
Aku terbahak lagi.Setelah menunggu beberapa saat di lorong toilet yang lumayan sepi akhirnya Rosa selesai juga
"Ayo Ndra!"ajaknya sambil menarik tanganku
Aku menahannya lalu mendorong tubuhnya mepet di tembok
"Aku mau ambil satu hadiah ciumanku"bisikku lalu mencium bibirnya
Rosa membalasnya dengan lembut
"Udah ah...nanti di liatin orang"bisik Rosa melepaskan ciuman kami dengan wajah merona
"Kamu bikin aku gemes dari tadi"keluhku dalam genggaman tangan Rosa
"Gemes itu perhalusan bahasa dari h***y Ndra"kata Rosa menyidirku
Aku tergelak
"Ya.....kan aku ga mungkin frontal banget bilang aku h***y"sanggahku
Rosa tertawa pelan
"Traktir aku makan pizza ya...aku laper!"pintanya
Aku mengangguk
Kami akhirnya duduk berhadapan di restoran pizza.Rosa tampak lahap makan sambil sesekali berceloteh tentang apa pun tanpa merasa risih dengan mulut penuh makanan.Aku juga jadi terbawa lapar melihat dia makan dengan lahap sampai kami bersendawa hampir berbarengan.Kami kontan terbahak bersama
"Kebiasaan buruk jangan di ikutin Andra sayang.Mana mannermu sebagai seorang bangsawan?,aku sih ketauan cuma anak juragan kontrakan"ledek Rosa
Aku tergelak
"Sudah aku buang ke laut.Sesekali melakukan hal buruk ga seburuk yang aku pikir"balasku
Rosa mengulum senyum
"Yuk Ndara pulang"katanya bangkit
Aku mengejarnya keluar Restoran pizza.
"Masih jam 7 Cha,masih sore,nonton yuk!"ajakku
Rosa berpikir sebentar
"Okey..jangan salahin aku ya kalo aku tidur sepanjang film"katanya
"Ga masalah yang penting filmnya aku yang pilih,seleramu jelek banget dalam memilih film"godaku sambil merangkul bahunya
Rosa tergelak.
Setelah mengantri akhirnya kami duduk juga di pojok bioskop yang gelap
"Niat banget modusin aku,nyari kursi di tempat gelap gini"ledek Rosa sambil menghempaskan tubuhnya di kursi di sisi mentok ke dinding
"Aku cuma ga mau tidurmu terganggu lalu lalang orang"sanggahku sambil duduk di sebelahnya
"Oya?,lalu gimana carany kamu ambil ciuman hadiahmu kalo niatmu kaya gitu"gunyam Rosa sambil mengambil lenganku dan di taru di belakang tengkuknya lalu dia menyusup memelukku
"Hm...ada banyak cara sayang...kamu bakal kasih sendiri kok nantinya"balasku
Rosa menatapku dalam kegelapan dengan senyum
"Shut up Mr,Syahreza,let's enjoy this show"bisiknya
Kami akhirnya menikmati film dalam keheningan.Saat aku lihat,Rosa beneran tertidur di pelukanku.Aku tersenyum lalu mengeratkan pelukanku setelah mencium pucuk kepalanya