7.A girls from betawi

1985 Kata
Ayah..bunda..belum tidur?"tanyaku saat menemukan ayah dan bundaku sedang menonton di ruang tengah rumah kami sambil berpelukan "Andra...pulang dugem kamu?"tanya bunda sambil beringsut bangun terduduk Aku menghampiri kedua orang tuaku yang selalu bermesraan di mana pun di sembarang tempat bila ada kesempatan.Aku mencium pipi bunda lalu duduk di sofa single di sisi lain "Aku ga dugem bun"sanggahku sambil menyender di sofa setelah meletakkan bungkusan dari Rosa di meja "Lalu abis ngejar ngejar cewe?"ledek ayah sambil mengecilkan volume TV lalu beringsut bangun terduduk juga "Cewe cewe itu yang ngejar aku yah"sanggahku lagi Bunda dan ayahku mengulum senyum "Apa itu Ndra?"tanya bunda sambil mengambil bungkusan di meja "Oleh oleh"sahutku "Dari?"kejar bunda sambil membukanya "Ini...uli ketan dan tape?"kata ayah sambil mengambilnya dan melahapnya Aku tersenyum ke arah orang tuaku "Ayah mau makan?" "Boleh..sekalian kopi bun!"perintah ayah Bunda bangkit berdiri membawa bungkusan itu ke pantry "Kamu dapat dari mana Ndra,enak!"cetus ayah "Ada deh yah...emang enak banget,aku aja suka.Apalagi tape ketannya"kataku cengar cengir Ayah tersenyum menatapku "Lalu dari siapa Ndra?"kejar bunda yang sudah datang lagi dengan segelas kopi dan sepiring uli di tangan lain lalu duduk di sebelah ayahku lagi Aku menghela nafas "Dari Rosa bun,pacarku yang baru"kataku "Model yang terakhir kamu bawa ke acara gala dinner,kemana?"tanya bunda "Aku putusin!"kataku santai Bunda terbelak hanya ayahku yang senyum senyum "Kenapa lagi Ndra?"tanya bunda "Ya gitu deh...!"kataku "Apa dia berusaha merebut keperjakaanmu?"ledek ayah Aku ngakak sekarang sedangkan bunda hanya menarik senyum "Bukan urusan kita yah!"bunda mengingatkan "Ya urusan kitalah.Kalo salah satu anak bujangan kita meniduri anak gadis orang pasti jadi urusan kita"jelas ayah Aku tersenyum "Andra ga kaya gitu bun,tuh ayah tau"kataku "Beneran?,kamu sering banget gonta ganti cewe gitu.Bunda kira kamu nikmatin mereka satu satu"keluh bunda Aku menghela nafas pelan "Bunda pikirannya jahat banget sama anak sendiri"jelasku Bunda menatapku lalu ganti menatap ayahku yang dari tadi sibuk makan oleh oleh dari Rosa "Benaran yah?"tanya bunda "Andra tuh playboy tanggung bun.Dia demen doang wara wiri sama cewe bukan b******n"jawab ayah santai Bunda menghela nafas pelan "Syukur deh,kalo bisa jaga diri.Jujur kebiasaan Andra yang sering ganti pasangan bikin bunda kesel" Aku tertawa pelan "Jangan salahin aku dong.Kenapa bunda punya anak ganteng kaya aku"godaku Bunda tertawa pelan "Lalu siapa tadi Rosa?"tanya ayah "Pacarku yah.Aku serius kali ini"jelasku Ayah dan bunda saling menatap sambil tersenyum "Perasaan bunda kamu juga bilang gini pas pacaran sama artis siapa namanya lupa.Eh putus juga.Mana pas putus bikin ribet banyak banget wartawan sampe bunda pusing.Lalu sama model ini bakal gitu juga ga Ndra?" "Kayanya ga,Sarah balik ke Singapure dua hari lalu.Dia kayanya milih kejar karier dia dia banding kejar aku"kataku lagi "Lalu Rosa?"kejar ayah "Aku ga sengaja ketemu trus ngerasa suka.Aku yang suka duluan ini mah bukan kaya biasanya cewe cewe itu yang suka duluan"candaku "Lalu seperti apa orang nya?,artis atau model juga,atau selebritis?"goda bunda Aku tertawa "Bukan siapa siapa bun Rosa mah,anak gadis dari keluarga biasa.Keluarganya punya latar belakang betawi asli.Hari ini seharian aku di rumahnya dan itu menyenangkan"kataku menerawang "Lalu kamu di kasih oleh oleh ini sama Rosamu itu?"goda ayah "Yap...soalnya tadi aku bantu persiapan pernikahan sepupu Rosa lalu pas pulang tante nya kasih uli itu karena liat aku makan itu trus pas bantu Rosa bikin parcel"jelasku "Are you happy?"tanya bundaku "Yap..happy banget bun.Aku excited.Keluarga Rosa hangat,aku di terima dengan baik,walaupun terkesan norak tapi aku suka" "Kalo gitu ajak kesini,bunda mau ketemu" "Lantas aja deh bunda mah.Nantilah bun,aku butuh pendekatan dulu.Eng....bunda sama ayah ga masalahkan aku sama Rosa?"tanyaku lebih ke mastikan Bunda dan ayah saling bertatapan lagi.Lalu hampir berbarengan menatap ke arahku "Ga masalah selama dia pilihan hatimu Ndra.Ayah dan bunda membebaskan pilihan pada kalian.Ga penting bunda atau ayah suka atau ga,yang penting kamu suka atau ga.Soal lain bisa di bicarakan"kata ayah "Walaupun Rosa buka dari keluarga terpandang?"kejarku "Ga masalah,keluarga kita mau ngejar apa lagi.Kita punya semua.Kita ga harus bergaul dengan siapa pun untuk mengangkat eksistensi,pokoknya yang penting kamu happy dengan pilihanmu.Ayah sering bilang,ga manusiawi kalo melihat orang karena status sosial,atau kekayaan.Yang penting apa yang ada di sini"kata Ayah menunjuk dadanya Aku tersenyum "Ketulusan Ndra,itu yang penting"lanjut bunda Bersyukurnya aku punya mereka sebagai orang tuaku.Padahal kalo ayah mau dia bisa sekali sombong.Tapi dia tetap biasa saja.Tetap makan di kantin kantor,tetap bercanda dengan karyawannya. "Maksih ya bun yah..udah jadi orangtua yang bijaksana"kataku sambil bangkit memeluk bunda dan ayahku bergantian "Iya sayang!"bisik bunda "Okay,aku tidur dulu yah bun.Besok pagi aku mesti pergi ke rumah Rosa.Aku di undang ke acara nikahan sepupunya jam 8 besok"pamitku "Okay...Ndra jangan lupa bawa uli lagi ya!"pinta ayah Aku tertawa lalu beranjak "Terusin deh yah bun mesra mesraannya mumpung Brie sama Nadine ga ada"ledekku Mereka berdua tertawa Brie adikku kayanya belum pulang nonton bareng bola di pub dan Nadine sedang di singapure liburan tentu saja sambil shopping          Keesokan harinya aku tercenung di hadapan walk in closet ku.Aku harus pakai outfit apa.Aku benar benar tidak punya bayangan seperti apa acara pesta pernikahan nya.Akhirnya aku memutuskan memakai setelan jas hitamku dengan kemeja putih tanpa dasi.Standartlah dan masih cukup sopan. Setelah sarapan sedikit yang di siapkan ART rumahku.Ayah dan bunda tidak terlihat mungkin mereka masih tidur.Semalam kan kami mengobrol ampir jam 2 malam.Aku sendiri bingung aku bisa bangun pagi gini.Jam 6 aku sudah benar benar bersiap untuk mandi.Dan sekarang jam setengah delapan pagi. Babeh Rosa menyuruhku sudah sampai jam 8 pagi di rumah mereka.Semoga tidak telat.Aku bergegas berangkat.Untung rumah Rosa di ciganjur jadi dekat dengan rumahku di Pondok Indah. Setelah menempuh perjalanan setengah jam lebih aku tiba juga di rumah Rosa.Aku sempat berpikir aku terlambat datang "Andra.....udah sampe...ayo masuk!!"kata babeh Rosa mempersilahkan aku masuk Aku menurut setelah mencium tangan babeh.Aku menghempaskan tubuhku di kursi teras rumah Rosa yang kental dengan ornamen betawi.Aku pun lega karena sepertinya aku tak salah kostum.Babeh Rosa juga memakai jas model seperti abang none. "Ngopi Ndra?"tanya Babeh "Makasih beh,udah tadi di rumah"tolakku "Oh....ya udah dah.Rosa sama emaknya lagi pada dandan.Biasa perempuan mah lama.Mana udah jam setengah 9 ini"keluh babeh "Acaranya jam berapa beh?"tanyaku "Jam setengah 10 dari rumah cang nya Ocha yang semalam elo pada ke sana.Nikahan nya jam 10"jelas babeh "Eh...Andra!"tegur emak Rosa dari dalam Aku tersenyum lalu mencium tangannya. "Emak cantik gini!"kataku Dia tertawa "Eh...yang elo bilang cakep mah si Ocha jangan emak"katanya sambil memperbaiki letak kerudungnya lalu sibuk mengatur bawaan Aku tersenyum lalu duduk lagi sampai adik lelaki Rosa yang kecil menghampiriku "Bang Andra...kirain ga ikut!"katanya padaku "Kan di undang"kataku sambil tersenyum padanya "Beh...bang mamat lama dah ambil petasan nya.Telat dah nih!"kata Iwan dan dia pakai baju yang sama dengan babeh "Sabar,abang elo paling lagi nyambat teman teman silatnya kan dia jadi palang pintu.Panas banget pake baju begini dah!"kata babeh sambil mengipasi tubuhnya dengan kipas angin kayu "Palang pintu apa sih beh?"tanyaku "Itu Ndra sebelum kita di terima masuk kita mesti adu silat dulu sama jagoan kampung sono" "Kalo kalah?" "Ya ga jadi kawin bang!"jawab Iwan Waduh bahaya kalo kalah trus ga jadi nikah sama Rosa "Bohongan Ndra,kok elo pucat.Takut lo ya?"ledek babeh sambil terbahak bersama Iwan Aku jadi tertawa juga "Bang Andra geder beh,belajar silat sama Iwan bang!"kata Iwan sambil memperagakan gerakan silat di hadapanku Aku tertawa sambil meringis.Aku juga bisa taekwondo bisa ga ya kalo buat lawan silat.Aku akhirnya hanya bisa mengusap tengkukku grogi "ANDRA!!"jerit Rosa kaget di hadapanku "Hai...Cha...!"kataku bangkit menghampirinya Rosa tampak bingung melihat kehadiranku "Kok kamu di sini?"tanyanya "Babeh yang ngundang,lumayan mobilnya bisa buat angkut elo!"kata babeh santai Rosa terbelak ke arah babehnya "Kok kamu ga bilang babeh ngundang kamu?"tanyanya "Aku mau kasih kejutan!"kataku Rosa meringis ke arahku "Kamu cantik banget Cha"desisku Aku ga bohong,Rosa beneran cantik banget dengan make up.Makeup nya tipis,dan rambutnya di sanggul sederhana Dia juga pakai kebaya warna putih dengan kain batik warna pink.Kebaya nya serupa dengan yang di pakai emaknya tapi emaknya memakai kain dengan warna merah ati "Makasih,mudah mudahan ga kaya ondel ondel"candanya Aku tergelak,gadis ini selalu bisa bikin aku tertawa "Ga kok,benaran cantik.Aku terbiasa liat kamu ga pake make up.So....im suprise"kataku Kalo ga ada babeh dan Iwan sudah aku pepet Rosa ke tembok.Sumpah gemes banget "Kamu juga ganteng kok"balasnya memujiku Aku tersenyum "Makasih"desisku "Beh ayo dah berangkat!,petasannya udah dapet nih"sebuah suara menjeda obrolanku dan Rosa "Ya udah babeh panggil emak dulu!"kata babeh bangkit ke belakang "Loh ini siapa?"tanya lelaki muda itu padaku Aku menatap Rosa "Adikku yang nomor dua Ndra"bisik Rosa Aku mengangguk lalu menghampiri adik Rosa yang menatapku dengan tatapan menyelidik "Hai...aku Andra..aku pacar kakakmu!"kataku mengulurkan tanganku ke arahnya Dia menatapku lalu beralih ke Rosa yang sudah bertolak pinggang dengan muka jutek ke arahnya.Dia memindai penampilanku dari atas ke bawah dengan wajah tengil.Aku sudah setengah mati menahan tawa "Mamat...eh Rafiq"koreksinya sambil menjabat tanganku "Senang kenal kamu!"kataku Dia tersenyum canggung lalu melepaskan jabatan tanganku "Serius elo pacar mpo?"cecarnya "Yap...beruntungnya begitu"kataku santai Rafiq alias Mamat malah terbahak.Aku mengerutkan dahiku dan Rosa sudah melotot ke arah adiknya "Elo pacaran sama mpo gue bilang beruntung?,ga salah?.Belum aja lo ngeluh,mpo gue nyeselin,mulutnya bawel kaya kaleng rombeng"keluhnya masih tertawa "Awas lo tar gue tabok!"jerit Rosa Aku akhirnya tertawa "Tenang aku udah tau kok cara jinakkinnya"kataku Rafiq masih tertawa "Coba dah bang,gue makasih kalo elo bisa jinakin mpo gue"katanya lagi "Mamat.....awas gue bilang babeh"geram Rosa Aku tertawa lagi berdua Mamat "Gitu dah bang,bentar bentar ngadu sama babeh.Mainya ngadu ngaduan"keluh Rafiq "Eh udah ayo jalan!,encang elo udah telepon"suara babeh mengintrupsi aku dan Rafiq yang meledek Rosa. Kami akhirnya beranjak.Aku mengambil alih kado besar di tangan Rosa dan membimbingnya masuk mobilku.Rosa tampak merona di ledek kedua adiknya yang masuk ke mobil avanza yang di supiri Rafiq "Mobil babeh masih buat buat aku,kenapa dia mesti ajak kamu sih?"keluhnya saat dalam perjalanan "Kamu ga suka aku ikut?"tanyaku "Eh...bukan gitu,aku malu di ledek trus.Belum nanti di rumah encang"keluhnya cemberut Aku tertawa "Ya nanti kamu sembunyi aja di pelukan aku,kan aku jadi bisa pelukin kamu"godaku Rosa merona "Hm...modus trus"desisnya Akhirnya kami sampai juga di tempat tujuan.Rosa benar sampai di rumah encangnya kami berdua jadi bahan ledekan dari semua keluarga Rosa yang hadir.Rosa terus menerus merona dan cemberut menghadapi ledekan keluarganya.Aku hanya tersenyum menanggapi gurauan keluarganya.Kelurga Rosa benar benar hangat dan dia ternyata keluarga besar. Sepupunya wanitanya juga banyak dan terus menerus menggoda Rosa sambil menatapku dengan senyum senyum.Mereka memakai baju yang sama dengan Rosa walaupun kainnya beragam dan kaya warna warna cerah "Tuh benarkan aku di ledekin!"keluhnya padaku Aku tertawa pelan "Cuekin aja sih Cha...aku aja cuek"kataku Rosa masih tetap cemberut "Hei...nanti aku pepet kamu di mobil kalo kamu trus cemberut"godaku Rosa merona lagi "Itu mah emang maunya kamu.Jangan sekrang Ndra...nanti lipstikku berantakan"bisiknya Aku tergelak "Nanti beli yang ga nempel ya?,adakan?"balasku berbisik Rosa terbahak sambil memukul bahuku "Bisa ae bapak CEO yang terhormat"ledeknya Kami lalu tertawa bersama Gadisku yang satu ini selalu penuh kejutan dengan candaannya yang membuatku tidak berhenti tertawa.Aneh?,aku benar benar merasa aneh.Aku tidak merasa bosan sedikit pun berada di dekatnya.Dia cheerfull,blak blakan dan no jaim.Dia terbahak,merengut,marah dan tertawa lagi.No jaim sama sekali tapi di satu sisi dia sopan dan anggun.Dia tau kapan harus menempatkan diri. Seperti saat ini,pada keluarga yang lebih tua dia tetap santun,mencium tangan,merangkul dan memeluk hangat anggota keluarganya.Dia sangat di sayangi oleh semuanya. "Ayo yang,kita jalan!"katanya sambil menggandeng tanganku menuju mobil karena rombongan sudah bergerak menuju mobil masing masing "Yang?"ledekku sambil menghentikan langkahku Rosa berbalik menatapku "Peyang maksudnya,kamu jangan GR dulu"katanya santai Aku terbahak sambil menggeleng Ya...dialah Rosaku.....selalu penuh canda "Kamu makanya jangan panggil aku yang yang terus,aku bisa salah persepsi,bisa aja kan perendekan dari peyang atau eyang?,aku belum setua itu di panggil eyang sama kamu dan kepalaku juga ga peyang,sumpah deh"katanya sambil membuka pintu mobilku Aku terbahak lagi "Kalo gitu aku panggil kamu nanti sayang deh,ga aku singkat lagi"kataku saat aku masuk mobil "Eh nanti aja panggil sayangnya...kalo udah halal"cetusnya Aku menatapnya "Kode bukan sih?"kataku sambil mengulum senyum Rosa terbahak "Masih lama....buktiin dulu kamu benaran sayang baru aku pertimbangin"katanya sambil mencium pipiku Aku terbelak "Kamu....?"kataku terbata "Udah jalan...anggap DP ucapan terima kasih aku karena kamu hari ini mau repot antar aku"perintahnya Aku tersenyum "Okey...kalo ada DP berarti nanti ada pelunasan kan?,aku ga sabar"cetusku sambil menyalakan mesin mobil Rosa menatapku sambil mengulum senyum "Ya...ya...let see...kalo kamu tetap semanis ini"katanya Wow...pelunasan nya dalam bentuk apa ya??....aku jadi ga sabar....
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN