17.Back To Dinner

2590 Kata
"Ndra emang Ocha mau elo ajak kemana sih?,dari sore sibuk banget sama Tata di kamar"tanya babeh padaku "Di undang makan sama bunda Andra beh"jawabku sambil meminum kopi yang di sediakan emak "Ga bikin malu elo nanti Ndra?"tanya emak khawatir "Ga mak,Ocha tau kok gimana mesti bersikap"jawabku lagi "Bang tapi kan mpo mulutnya cablak,tar elo malu loh"kata Iwan kali ini ikut bersuara Aku tertawa "Tenang Wan,ga akan"kataku lagi Kami lalu terdiam.Aku melirik jam tanganku,ampir jam 7 dan Rosa belum siap juga.Dia ngapain sih lama banget,udah aku suruh makeup di salon malah ngeyel.Aku jadi menghela nafas "Telat ya Ndra?"tanya emak karena melihat aku menghela nafas dan melihat jam tanganku Aku tersenyum "Liat sana!"perintah babeh Emak beranjak bangun,tapi urung karena Rosa dan Tata sudah muncul di hadapan kami sambil senyam senyum "Ya Allah pasti Iwan mimpi beh,mpo kok cakep dah?"kata Iwan Babeh malah sudah melongo dan emak malah sudah menghampiri Rosa Lalu aku?,jelas ternganga dari tadi "Cha ini beneran elo?"kata emak sambil membolak balik badan Rosa takjub "Apaan sih mak,bikin malu"keluhnya merona "Cakep sih tapi bajunya terlalu pendek"keluh babeh sambil berdiri "Ya elah beh,model ini,lagian atasnya tetap tertutup"keluh Tata "Jagain anak babeh ya Ndra!"tepuk babeh di pundakku dan sukses membuatku tersadar dari keterkejutanku "Si...siap beh"kataku tergagap lalu bangkit menghampiri Rosa yang tertunduk "Cakep kan?,hasil karya gue nih!"kata Tata bangga "Yap...harusnya elo jadi make up artis,astaga Cha kamu cantik banget"pujiku dan Rosa semakin merona "Udah jalan nanti telat"perintah babeh. Aku mencium tangan babeh dan emak diikuti Rosa. "Jalan dulu semua"pamitku Rosa hanya diam,kayanya dia malu.Kami jalan beriringan "Gandengan dong Ndra,masa ga di gandeng!"goda Tata dari teras rumah Rosa Rosa berbalik dan mengacungkan kepalan tangannya ke arah Tata.Semua yang ada di teras terbahak.Aku hanya tersenyum tapi tak urung akhirnya aku merangkul bahu Rosa ketika membuka pintu mobilku Aku perhatikan Rosa yang tampak tegang duduk di sampingku.Rosa benar benar cantik.Pilihan bajunya juga tepat.Benar babebnya bilang terlalu pendek tapi tetap sopan karena bagian atasnya lengan panjang.Gaun salur salur vertikal hitam putih itu sukses membuat kaki Rosa terlihat lebih jenjang di tambah dia makai high hells tali hitam.Tata juga tidak berlebihan memoles wajah Rosa dengan make up,tapi mengapa Rosa butuh waktu lama buat make up ya?? "How do you feel?"tanyaku "Gimana?"tanya Rosa kaget Aku tersenyum "Kamu ngelamun,nervous ya?"godaku "Banget!"desisnya berbarengan dengan helaan nafasnya "Masa jago silat nervous"ledekku Rosa tertawa "Ya kali bunda dan keluargamu yang lain mesti aku ajak berkelahi"jawabnya jenaka Aku terbahak.Kami lalu terdiam "Jangan gugup,kamu bukan lagi hadapin sidang skripsi"godaku sambil meremas tangannya yang dingin "Aku mending hadapin dosen killer dibandingin datang ke rumahmu" "Kenapa gitu?" "Ya kalo dosen killer paling aku mesti remadial atau ngajuin sidang ulang,lah kalo bundamu,aku bisa di coret dari daftar calon mantu utama kalo aku bikin kesalahan"katanya Aku terbahak lagi "Cie...cie....kayanya udah siap aja jadi calon mantu bundaku"ledekku "Ya mau gimana lagi,rugi dong aku kalo ga mengajukan diri jadi calon mantu,kamu kan udah sering lecehin aku"katanya manyun Astaga!,sumpah gemes banget mau aku pepet di mobil rasanya kalo ga ingat kami sudah terlambat datang Akhirnya tiba di rumahku juga setelah sepanjang sisa perjalanan kami terdiam. "Ayo Cha!"ajakku sambil membukakan pintu mobil "Ini rumah apa istana Ndra"celetuknya takjub          "Aku bakal buat rumah kaya gini buat kamu kalo kamu setuju nikah sama aku"kataku sambil menggenggam tangan Rosa menuju dalam rumahku Dan Rosa kembali berdecak kagum melihat interior dalam rumahku "Aku makin deg deg kan?,pulang aja yuk Ndra"cetus Rosa sambil menahan langkahku Aku tertawa "Tenang dong yang!,tarik nafas okey!"kataku Rosa menarik nafasnya pelan lalu menghembuskannya "Udah enakan?"tanyaku "Okay!"katanya pelan Kami lalu melanjutkan langka kami.Di ruang keluarga,seluruh anggota keluargaku sudah berkumpul "Maaf Andra telat!"kataku Mereka semua menoleh dan sukses membuat Rosa meremas tanganku kencang "Hai....sini masuk"kata Bunda ramah sambil bangkit dari duduknya di ikuti ayah,Brie dan Nadine yang sudah senyum senyum ke arah aku dan Rosa "Kenalin semua ini Rosa,pacar aku yang baru"kataku santai "Oh ini Rosa,sini sayang,bunda ga gigit kok"canda bunda Rosa tersenyum kikuk.Aku menarik tangan Rosa menghampiri ayah dan bunda terlebih dahulu "Rosa bun"kata Rosa sambil mencium tangan bunda hormat "Bunda Selena sayang,tapi kamu panggil bunda aja"kata bunda sambil mengangkat bahu Rosa lalu mencium pipi kanan dan kirinya Rosa mengangguk grogi "Ini ayahku Cha"kataku "Rosa om..."kata Rosa sambil mencium tangan ayah "Rafael,tapi panggil ayah aja ya,panggilan om terlalu muda buat saya"kelekar ayah Rosa merona "Gue...Nadine ka!"kata Nadine menyela sebelum aku perkenalkan sambil mencium pipi dan kanan Rosa "Gue...Brian,adenya bang Andra,jadi ini bang yang bikin elo kabur pulang duluan dari australie?"ledek Brie sambil menjabat tangan Rosa "Kamu benaran kabur dari kerjaanmu?"tanya Rosa sambil menoleh ke arahku Aku mengusap tengukku grogi "Ya ..mau gimana takut kamu ngambek karena aku tinggal lama"alasanku "Alasan!,Yah...kok anaknya ga di omelin sih?,kan dia udah bolos dari tanggung jawab?"katanya berpaling ke arah ayahku Mereka kontan terbahak melihat reaksi spontan Rosa.Muka Rosa sampai memerah karena malu "Maaf....aku memang gini,suka keceplosan kalo ada yang nakal"katanya sambil tertunduk Kami terbahak lagi minus dia tentunya "Ga apa Ros,Andra sesekali memang mesti ayah omelin"kata Ayah Rosa kelihatan menghembuskan nafas lega "Ayo duduk dulu Ros!,atau kamu mau mulai makan?"tanya bunda "Memang boleh bun?,aduh aku memang laper banget,dari jam 5 sore aku udah di dandanin biar keliatan cantik buat datang ke sini,padahal aku bilang hasilnya sama aja,trus aku dari tadi takut,apalagi pas lihat rumah bunda ini,bayanganku bunda tuh rambutnya di sasak tinggi trus liatin aku dari atas sampe bawah.Kaya gini"kata Rosa sambil mempergakan yang dimaksud dengan matanya "Dan itu bikin perutku tegang dari tadi dan semakin bikin aku ngerasa laper"lanjut Rosa Keluargaku ternganga mendengar celoteh Rosa dan jujur aku deg deg kan takut bunda atau ayah marah "Aku......salah ngomong ya?"kata Rosa sambil menggigit bibirnya dan menoleh ke arahku Kontan tawa membahana lagi dari 4 orang di hadapan kami "Astaga....bang....."keluh Brie sambil menepuk jidatnya tertawa "Ka Ocha lucu banget sih....gue suka kakak sumpah!"kata Nadine sambil ngakak keras Ayah malah sudah terbahak "Ayah ga bayangin kalo bunda seperti yang di gambarkan Rosa.kaya gitu dong bun,Rosanya strap sama bunda"goda ayah pada bunda "Ayah...."rengek bunda manja.Ayah langsung merangkul bahu bunda dan mencium kepala bunda berkali kali          "Ros...bunda ga seperti itu,tapi dulu juga bunda takut pas ayah bawa bunda ketemu ibunya,tapi ternyata ibunya ayah baik banget,nah bunda juga baik banget loh,makanya kita sekarang kenalan biar kamu ga takut sama bunda"kata bunda lembut Aku menghela nafas lega "Siap bun....!"jawab Rosa tegas dengan intonasi seperti tentara "Kalo gitu ayo sekarang kita makan!"kata bunda mendahului berlalu menuju ruang makan tentu saja setelah merangkul lengan ayah mesra.Rosa merona melihat kelakuan bunda "Come on kak"ajak Nadine sambil merangkul lengan Rosa Rosa berjalan beriringan dengan Nadine di belakang bunda dan aku di belakang mereka berdua Brie "Anjir...nemu aja lo bang,yang kaya gini mah ukuran elo pakai jerit jerit bang"ledek Brie berbisik Aku ngakak dan mereka di depanku sampai menoleh.Aku langsung terdiam "Gue belum niat cari tau,nantilah kalo gue udah halalin"balasku berbisik Brie menggeleng pelan "Dasar playboy tanggung!"ledeknya Akhirnya kami tiba di meja makan.Aku berinisiatif menarik kursi makan Rosa. "Makasih!"katanya padaku "Sama sama,tapi nanti pas pulang aku tetap minta upahku yang"kataku berbisik sambil mnggeser kursi di sebelahnya Ayah duduk di kursi paling ujung di apit aku dan bunda yang masih sibuk memerintah dua orang pekerja kami dan di sebelah bunda Nadine dan Brie tepat di hadapan aku dan Rosa "Aku bantu ya bun!"kata Rosa bangkit "Eh ga usah,kamu tamu"kata bunda menolak "Tapi...." "Udah Ros,bunda ada yang bantu kok"lanjut bunda Rosa mengalah duduk lagi di kursinya.Akhirnya bunda duduk juga "Ayo Ros katanya laper!"goda bunda Rosa merona akhirnya menyendok nasi ke piringku lebih dulu "Makasih yang!"kataku "Cukup ga?"tanyanya "Cukup hunn"kataku "Cie cie....latihan banget layanin bang Andra nih?.Manja lo bang!"ledek Nadine Rosa merona parah "Nad...."suara bunda menyelamatkan Rosa dari mulut Nadine Heran Nadine tuh masih kelas 5 SD tapi mulutnya itu loh,ampun julid banget mana manjanya poll,liat aja sekerang aja dia udah merengek minta di suwirin daging empal sama bunda Bunda melayani dengan sabar "Makasih bun"katanya cengar cengir "Lo tuh yang manja"ledekku Nadine cemberut "Bodo,bunda aja ga protes"balasnya sambil mulai makan "Ros bengong!,ayo makan!"kata bunda karena piring Rosa masih kosong dari lauk "Bingung bun,banyak banget lauknya kaya restoran"keluhnya Kami tersenyum "Cobain ini!,ini makanan favorit Andra"kata Bunda menyodorkan piring empal dan sambal goreng ati pada Rosa.Rosa menurut "Makasih bun"katanya ambil meletakkan lagi piring lauk Kami mulai makan sampai pekikan Rosa menjeda kami "Astaga!"jerit Rosa sambil menahan mulutnya yang penuh makanan dengan tangannya "Ada apa ka Ocha?keselek?"tanya Nadine Rosa menelan makanan di mulutnya dan buru buru minum air putih di gelas "Cha?"tanyaku cemasnya "Astaga bun...ini enak banget....sumpah juara banget masakan bunda,no satu deh,emak Ocha nomor dua"katanya sambil tersenyum Kami menghela nafas lega.Brie malah udah ngakak keras berdua Nadine "Gue kira elo keselek daging!"ledek Brie . "Brian!"tegur bunda "Maaf bun,abis bikin kaget"sanggah Brie Aku da ayah hanya menggeleng pelan sambil tersenyum "Kalo gitu habisin!"perintah bunda "Boleh bungkus ga bun,Ocha mau emak cobain,masakannya tuh ada yang bisa nyaingin"kata Rosa Bunda tersenyum "Boleh sayang,tapi jangan bilang gitu ya sama mamamu"kata bunda lembut "Mama?,ha...ha...emak aja manggilnya bun,emak bisa panas dingin di panggil gitu,katanya kaya artis"cetus Rosa Kami tertawa lagi "Lama lama kita ga jadi makan kalo Rosa trus menerus ngomong"keluh Ayah Rosa diam "Ocha bawel ya yah....maaf..."katanya tertunduk "Ga Ros,ayah suka jadi rame.Tapi perut ayah sakit ketawa trus"kata ayah menyanggah "Okay...kalo gitu Ocha diam sekarang yah"katanya sambil memperbaiki posisi duduknya Ayah dan bunda hanya tersenyum sambil menggeleng pelan.Aku juga begitu.Berbeda sekali dengan gadis lain yang suka aku bawa makan malam,Rosa no jaim,dia makan dengan lahap. "Papamu kegiatannya apa Ros?"tanya ayah sambil makan "Papa?,...."Rosa menggantung kalimat sambil melirikku "Babeh maksud ayah Cha.Ocha manggil papanya babeh yah"jelasku pada ayah dan Rosa "Oh...babeh...Babeh di rumah aja yah,paling ikutan rombongan ngaji di majlis talim dekat rumah,LLD sama mainin burung"kata Rosa "Wah parah lo Cha masa mainin burung,emak elo ga ribet"ledek Brian,aku tau masuk Brian tapi Rosa tidak. "Brie..."tegur bunda.Brie diam sambil mengulum senyum "Ribetlah,emak marah marah trus.Burung babeh tuh banyak,mesti di mandiin terus tiap hari" "Iyalah masa ga di mandiin"sela Brie lagi sambil tertawa.Aku sudah mau tertawa juga tapi kasihan Rosa "Abang apaan sih lo ketawa trus"keluh Nadine "Diam anak kecil"kata Brie Nadine cemberut "Lalu LLD maksudnya apa?"tanya ayah tak memeperdulikan candaan konyol Brie "Luntang lantung doang singkatan itu yah"kata Rosa sambil tersenyum Kami tertawa "Wah...kosakata baru tuh!,gue pake ah di sekolah"jerit Nadine Rosa tersenyum "Babeh itu punya usaha beberapa kontrakan sama kos kos an yah,penghasilannya dari situ.Jadi babeh kaya ayah di rumah aja nemenin emak Rosa"jelasku "Ih kamu ga gitu!"sanggah Rosa "Loh babeh bilang gitu sama aku.Kan kontrakan sama kos an babehmu ada yang jaga Cha"balasku menyanggah "Itunya benar Ndra,tapi bagian babeh nemenin emak ga selalu,yang ada mereka debat trus.Bedalah kaya ayah sama bundamu"kata Rosa "Bedanya?"tanya ayah selesai makan karena sudah melap mulutnya dengan serbet makan "Jelas beda yah,babeh ga mungkin nyiumin emak kaya ayah yang dari tadi ciumin bunda,bisa bisa hujan berkelir dan aku punya dede lagi"cetus Rosa Ayah terdiam dan kami anak anaknya terdiam cuma bunda yang kelihatan merona.Astaga ga pernah ada orang lain selain kami yang berani bilang gitu sama ayah.Rosa pun tiba tiba menegang melihat suasana berubah hening Sampai kemudian ayah terbahak keras sekali di iringin helaan nafas legaku,Brie,dan Nadine.Bunda sih malah ciumin tangan ayah yang di genggamnya "Ya elah yah,kirain Ocha ayah marah"keluh Rosa menghela nafas lega "Alasan apa ayah mesti marah?"tanya ayah di antara sela tawanya "Ya kali ayah malu atau tersinggung Ocha ngomong kaya tadi"lanjut Rosa "Ngapain ayah mesti malu,ayah nyiumin bunda karena ayah sayang,ya kan bun?"bunda merona saat ayah mencium tangannya "Meleleh aku"desis Rosa sambil tertawa pelan "Eh karena kamu doang yang berani bilang gitu sama ayah....jadi kamu mesti ayah hukum karena udah kurang sopan"kata ayah pada Rosa Rosa menegang dan reflek meremas tanganku yang ada di meja.Aku tertawa dalam hati "Hukum yah!"Brie mengompori Rosa semakin memucat "Pasti dong Brie.Betul kan Ros,kalo ada yang nakal mesti di hukum?"Rosa mengangguk ragu"yap...hukumannya kamu mesti bikinin ayah tape uli lagi yah,oke!"lanjut ayah sambil tersenyum Rosa menghela nafas lega dan langsung tersenyum lebar "Siap yah,tape uli doang,Ocha udah khatam bikin itu mah"kata Rosa santai Kami tertawa "Repot ga sih Ros bikinnya?,ayah tuh suka banget soalnya"tanya bunda "Gampang bun cuma beras ketan kukus trus di campur kelapa trus panas panas di tumbuk pakai alu gitu.Dulu emak terima pesanan karena tape uli emak juara deh rasanya tapi sekarang ga lagi"jelas Rosa "Kenapa gitu?,kan lumayan kalo banyak pesenan"kata bunda sambil mengupas jeruk tentu aja buat ayah dan Nadine "Babeh sama ade Rosa protes bun,sakit pinggang sama bahu di suruh numbuk trus sama emak,apalagi kalo lebaran,pas malam takbiran rumah Rosa tuh penuh sama beras ketan sama kepala parut sampai pusing.Dan pas hari lebaran babeh sama Mamat eh Rafiq ade Ocha salaman pasti sambil bongkok bongkok,makanya babeh larang sekarang emak terima pesanan,kalo buat makan sendiri baru emak bikin"lanjut Rosa Kami tertawa pelan "Yang aga susah bikin itu tapenya.Ocha sih ga ngerti mitos apa bukan tapi Ocha pernah coba jajal bikin tape ketannya pas Rosa lagi mensturasi eh tapenya ga enak,asem gitu rasanya ga manis"jelas Rosa "Masa sih?"tanyaku penasaran Rosa mengangguk "Iya Ndra,aku kan tadinya ga percaya pas emak bilang begitu tapi pas aku buktiin emang benar,gagal total hasilnya" "Yang bunda dengar sih memang gitu,kaya semacam pantangan.Termasuk ga boleh make love dulu malamnya kalo mau bikin tape ketan itu udah cerita turun temurun"bunda menambahkan penjelasan Rosa "Betul bunda bilang,sama kaya emak bilang.Ocha mau jelasin itu juga tapi... malu masa bilang ga boleh naina kalo mau bikin tape uli"kata Rosa sambil cengar cengir Kami ngakak kecuali Nadine "Naina sama make love apa sih bun?"tanya Nadine kepo "Bikin dede Nad nad"jerit Brie "Oh....itu.....mau sih yah aku punya ade"keluh Nadine "Model kaya dia punya ade bang,yang ada adenya di banting banting soalnya dia jealous ga ada yang sayang lagi"ledek Brie Nadine memukul bahu Brie lalu bangkit memeluk ayah "Ayah....abang tuh ledekin aku trus,pecat yah kerjanya biar dia boke!"adu Nadine merengek Ayah menangkap pinggangnya lalu mencium pipi Nadine gemes "Kalo abangmu ayah pecat,nanti kamu ga punya tempat buat malakin lagi,gimana?"tanya ayah "Biarin aja,kan ada ayah kesayangan aku sma bang Andra"kata Nadine cemberut "Dih gue ga bisa elo palakin lagi,gue punya pacar yang harus gue traktir"godaku "Ah payah,pelit lo bang!,padahal duit elo segudang,eh tapi banyakan ayah sih,elo mah masih ribet kalo gue pinjam kartu elo"keluh Nadine "Masa?"Rosa bersuara "Iya sista,abang tuh ribet suka minta kartunya cepat dibalikin" "Ya iyalah,abis elo pakai traktir teman elo sekelas ke dufan sama makan makan di Sency seminggu berturut turut,jebol lah"elakku sambil tertawa "Dih kan abang bilang hadiah ulang tahun,jangan pelit pelitlah sama ade sendiri"ledek Nadine "Astaga bun,dia ampir habisin limit kartu kredit aku masih bisa bilang aku pelit..ck...ck...awas lo rengek lagi minta duit"ancamku bercanda Nadine cengar cengir "Ga akan,orang gue mau di kasih kartu sendiri sama ayah,ya yah?" "Iya...nanti sayang,kalo kamu udah cukup bijak pakainya"kata ayah "Dia mah bijaknya tar yah pas umurnya 50 tahun"Brie ikutan meledek "Yah...ih bikes"rengeknya Kami tertawa "Udah ah yuk pindah ke ruang tengah,bun kopi ya!"pinta ayah bangkit sambil merangkul bahu Nadine.Dan Nadine sudah merangkul pinggang ayah manja.Bunda sudah berdiri ke arah pantry sedang Brie mengekor di belakang ayah dan Nadine "Ndra kamu kok malah kasih kartumu sama aku?,ga takut aku kaya Nadine?"bisik Rosa sambil bangkit dari duduknya "Kamu ga akan kaya Nadine yang,benar ayah Nadine tuh belum bijaksana pakai kartu kredit"jawabku sambil bangkit "Kalo ternyata aku kaya Nadine yang jadi khilaf?"kejar Rosa Aku menghela nafas pelan "Ga masalah,asal aku trus bisa dapat ciuman kamu"godaku berbisik Rosa merona "Hmm...like a pretty woman again"ledeknya Aku terbahak sambil mengacak rambut Rosa gemes "Gemes ih!"keluhku "Gemes itu perhalusan kata dari h***y sayang,lupa ya"kata Rosa berbisik lagi Aku makin terbahak,Rosaku ini....ampun bisa kram perutku.... Kebayang ga sih mulut Rosa yang terus menerus ngoceh sementara keluarga Andra bangsawan untung mereka itu baik hati dan tidak sombong Dan untungnya lagi bunda Andra tipe calon mertua idaman yang bisa memaklumi mulut comberan Rosa Mau tau apa lagi setelah ini?????stay tune trus ya.... Kiss and love ❤❤
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN