17

1110 Kata

"Tahu." "Tau?" Aku menganga. "Tau tapi di bis pura-pura gak tau. Bahkan saat aku bilang Om nguntit aku, Om mengelak, bilang bahwa Om gak nguntit aku." Om Reyhan keluar kamar, aku mengikutinya. Dia duduk di kursi teras, sementara aku berdiri di dekatnya. Bwrsidekap memandang ke arahnya. "Saya memang tidak menguntit. Saya juga tidak tahu akan satu bis denganmu." "Tapi Om tau bahwa aku adalah anak teman Ibu Om." "Saya juga kaget saat tahu hal itu. Ibu saya menyuruh membelikanmu baju. Saya bilang tidak tahu ukuran bajumu, Ibu pun memberitahu fotomu." "Berarti saat Om beli baju ke toko tempatku kerja, Om udah tau bahwa aku adalah teman ibu Om?" Jadi, mungkin itu alasannya memandangiku cukup lama saat di toko, karena diminta ibunya membelikanku baju. "Iya, saya sudah tahu." "Begitu rupan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN