Tatapan Om Reyhan jatuh ke tubuhku. Aku jadi menunduk, ikut memandang tubuhku yang terbalut tank top pink lembut dan celana jins di atas lutut. "Ganti pakaianmu." "Kenapa aku harus ganti baju, Om? Kita hanya ke taman, gak di laut seperti semalam jadi gak bakal kedinginan lagi," jelasku sambil memandang tubuhku sendiri. "Kalau tidak mau ya sudah, saya akan jalan-jalan sendiri saja." "Nanti kalau Om nyasar atau hilang, pasti aku yang bakal diomelin sama Ibu." "Saya bukan anak kecil yang tidak tahu jalan, jadi kamu tidak usah khawatir." "Baiklah, aku ganti baju." Aku memilih mengalah, membalikkan badan cepat, berlari masuk ke dalam kamar. Aku membuka lemari baju lantas memilah-milah pakaian mana yang hendak kukenakan. Pilihanku akhirnya jatuh pada dres putih dengan renda-renda di bawahn