"Abang jahat, Pi," gumam Laura, matanya berkaca memohon perlindungan dari sang ayah. "Enggak ... itu semua enggak bener," ujar Priyo sambil mengelus kepala putrinya. "Bener, Pi. Aku denger sendiri," rintih Laura. "Iya tapi apa yang mereka bilang itu enggak bener, Banyu enggak mungkin seperti itu. Percaya sama Papi," ujar Priyo yakin sambil menangkup wajah Laura dengan kedua tangannya. Banyu mendekat pada mereka, berlutut di samping ranjang menghadap pada Laura yang duduk bersila. "Sayang, Abang mohon percaya sama Abang. Apa yang mereka bicarain itu enggak bener, kalau bener apa yang mereka katakan Abang enggak mungkin pergi ke sana ke mari buat cari kamu. Waktu Abang pulang kerja, Abang fikir kamu di rumah sama Mama seperti biasanya ternyata enggak terus telepon hape kamu enggak