"Kok, Hah! Gimana kalau begitu lulus sekolah kita menikah?" Laura masih tergemap dengan pertanyaan Banyu. "Abang ngelamar aku?" tanya Laura tidak percaya dengan apa yang ia dengar. "Ya ... Bisa dibilang begitu." Sekilas Banyu melirik pada Laura yang masih dengan ekspresi terkejutnya. "Ih, enggak romantis banget!" gerutu Laura. "Apa perlu Abang pura-pura kena serangan jantung lagi?" ledek Banyu. "Heh, jangan-jangan! Yang ada aku yang bakalan kena serangan jantung beneran!" sela Laura. "Abang jangan gitu lagi, ya, aku takut." Kini nada bicara Laura melemah, jelas ia sangat takut kehilangan Banyu. "Maafin Abang, ya, Sayang." Banyu membelai sayang kepala Laura dengan tangan kirinya, Laura mengangguk cepat sambil tersenyum. "Oh iya, Bang. Emang aku udah boleh nikah, ya? Enta