Dimas meraup wajahnya dengan kedua tangan, menyusur rambutnya ke belakang kepala, ia mengehela napas lega. Meskipun tidak pernah membayangkan akan terjadinya perceraian dalam hidupnya, tapi inilah kenyataan yang terjadi. Semua ini akan dia jadikan pelajaran berharga dalam hidupnya, bahwa ia bukan hanya harus menggunakan kedua matanya untuk melihat sesuatu, tetapi juga menggunakan mata hatinya. Kedua matanya pernah dibutakan oleh cinta, ia beruntung mata hatinya belum ikut buta untuk merasakan seperti apa wanita yang menjadi istrinya. Kini ia telah bersiap untuk mengubur semua kenangan masa lalunya bersama Ruby, ia akan benar-benar menjadikan Ruby sepenggal kisah masa lalu. Tanpa ada keinginan untuk memberi wanita itu kesempatan hadir pada masa depannya. Dimas mendengar ponselnya yang