"Abaaaaaang!" pekik Laura. Ia langsung berjongkok di samping tubuh Banyu yang tergeletak dengan mata terpejam rapat. "Abang! Abang kenapa?" tangis Laura pecah sambil menepuk-nepuk pipi Banyu. "Non, pompa dadanya, Non." pekik suster Wati yang berjalan cepat ke arah mereka, Laura menuruti beberapa kali memompa d**a bawah Banyu dengan kedua tangannya. "Buka kemejanya, Non. Terus pompa lagi." Perintah suster Wati sambil memeluk Miranda yang menangis ia berusaha turun dari kursi rodanya. "Abang ... Abang ... Bangun, aku mohon, Bang. Jangan tinggalin aku." Laura terus meracau memanggil-manggil nama Banyu dengan tangan gemetar Laura menuruti perintah suster Wati untuk membuka satu persatu kancing kemeja Banyu lalu menyingkap kemejanya agar bisa dengan mudah memompa d**a Banyu. Tapi La