Alea menggeliat saat sinar matahari menyusup ke kamarnya melalui celah gorden yang sedikit terbuka. Ia tersenyum mengingat mimpinya semalam sangat indah. Ia menyentuh bibirnya merasakan ciuman yang ia lakukan dengan Ken dalam mimpi, “Alea, kamu sudah gila ternyata. Kenapa bisa mimpi m***m sama Ken sih?” Alea bicara pada dirinya sendiri. Matanya menatap langit-langit kamarnya sampai ia dikejutkan oleh sesuatu “Ternyata bukan mimpi, yang aku lakukan dengan Ken nyata. Aduh malu kalau aku, mama.....” Alea menutup wajahnya untuk menutupi rasa malu yang ia rasakan “Tunggu, ini jam berapa?” Alea melihat jam yang ada di kamarnya dan menunjukkan pukul 7 pagi. Segera ia turun dari tempat tidurnya dan bergegas ke apartemen milik Ken. Bahkan Alea belum cuci muka dan merapikan rambutnya. Segera