Setelah mandi dan makan malam, Alea memenuhi janjinya dengan Roy untuk menjaga Ken. Ragu-ragu ia berdiri di depan pintu apartemen Ken sambil memegang kunci yang Roy berikan. Satu tarikan napas panjang, Alea membuka pintu kamar Ken. Lampu ruang tamu menyala namun Alea belum melihat keberadaan Ken. Alea melangkah menuju ruangan yang ia pikir itu adalah kamar Ken. Benar saja, pria sedang tertidur dengan lampu tidur menyala. Alea mendekati Ken, melihat wajahnya yang sedikit kurus dan pucat. “Kenapa sampai sakit begini, Ken” gumamnya pelan. Alea menarik kursi untuk diletakkan di samping tempat tidur Ken. Diperhatikannya wajah pria yang selama ini ia rindukan diam-diam. Keningnya basah karena keringat dan tidurnya terlihat gelisah. Tangan Alea mencoba memegang kening Ken kemudian turun ke