Alea sedang menikmati makan malam di apartemen bersama Ken. Seakan sudah menjadi kebiasaan, pria itu tidak pernah mau makan malam sendirian. Ken dengan senang hati akan datang ke apartemen milik Alea dan ikut makan malam bersama. Alea lebih sering melamun sejak mendapat telepon dari Raka. Ia belum menceritakan semuanya pada Ken. Ia takut, apa yang harus ia jelaskan tentang masa lalunya. Alea takut, jika Ken memandang kasihan pada dirinya. Menganggap ia adalah gadis yang menyedihkan, dan ia tidak mau seperti itu. “Sayang, kenapa melamun?” tanya Ken saat menyadari Alea hanya mengaduk makanannya. Alea terkesiap mendengar suara Ken “Nggak kok, Ken. Aku baik-baik saja” “Bohong. Kamu mikirin apa? Jangan sekali-sekali menyembunyikan sesuatu dari aku” “Serius, Ken. Oh iya, kamu bilang ad