Chapter 82 : Perumpamaan

1874 Kata
Sudah cukup lama aku mencoba menggali batuan ini. Aku masih tidak tahu apa yang membuat para penjaga atau orang-orang yang ada disini menyuruh kami untuk menggalinya. Aku melihat orang-orang disekitarku, tidak ada satupun dari mereka yang berhasil menggali begitu dalam hingga menemukan sesuatu yang menarik. Yang aku lihat hanyalah Gilbart yang berhasil memecahkan batuan itu sampai benar-benar hancur berkeping-keping. Dan juga tidak ada hal yang begitu membuatku merasa ada sesuatu penting bahkan di dalam inti batuannya. Sementara Noy sudah berhasil menghancurkan setengah keping dari bongkahan batu itu. Aku tidak mengira dia akan melakukannya sejauh itu. Aku hanya mengira kalau ia akan menghancurkan sebagian kecilnya saja.  Berbeda sama sekali dengan punyaku yang hanya bisa menghancurkan seperempat bagian permukaannya. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin dan sekuat tenagaku untuk menghancurkannya. Maafkan aku Neville, karena sudah mengecewakanmu. Tak lama kemudian sebuah suara sirine berbunyi dengan sangat keras. Orang-orang pun berhenti melakukan aktivitasnya. Tidak ada lagi suara dentingan beliung menabrak batu dengan sangat keras. Bergantian dengan suara alat berat yang jatuh ke tanah secara bersamaan.  Diiringi dengan suara teriakan orang-orang yang puas dari berbagai penjuru. Aku pun mengikuti tingkah orang-orang itu dengan menaruh beliungku ke tanah. Aku sadar kalau beliung ini memiliki berat yang sangat luar biasa. Hampir seberat tubuhku sendiri. Untuk ukuran tubuhku yang lumayan kecil, aku sudah merasa bersyukur bisa menggunakannya dengan normal tanpa harus menyusahkan orang lain. Marioth mengintip ke arah mataku. Dia pun berkata, “Apakah ini waktu bagi kita untuk beristirahat aku sungguh lelah Gavin. Aku tak terbiasa melakukan pekerjaan berat seperti ini” aku melihat muka Marioth yang sangat kelelahan basah penuh dan keringat. Matahari yang amat terik membuat kulitnya yang mulus menjadi berkilau karena sinar matahari yang terang di atas langit. Aku sungguh kasihan melihat Marioth seperti itu. Aku pun menjawab langsung pertanyaan Marioth,  “Sepertinya begitu, aku melihat orang-orang menaruh beliung mereka ke tanah. Tapi aku tidak melihat mereka keluar dari tempat tambang mereka. Mungkin aba-aba selanjutnya akan didengungkan agar kita benar-benar bisa beristirahat.” “Hey Gavin, apakah kau mengetahui apa yang sebenarnya sedang kita gali? Karena entah kenapa setelah aku menghancurkannya hingga berkeping-keping tidak ada satupun batuan yang unik di dalamnya. Untung saja aku tidak mengerahkan seluruh tenagaku untuk menghancurkannya dengan sekali tebas” Gilbart memulai berusaha menyombongkan kemampuannya lagi. Kali ini aku sungguh tidak percaya bila dia selama ini masih menahan kekuatannya. Karena dari yang kulihat dia juga bercucuran keringat sama sepertiku. Mulutnya mungkin masih bisa membual, namun keringat yang menetes di dahinya tidak bisa berkata hal sebaliknya. Aku senang akhirnya Gilbart merasakan keresahan yang sama dengan yang kurasakan. Aku sudah menaruh curiga dengan batuan ini sejak awal. “Aku juga bingung. Namun aku pernah melihat jenis batuan ini di buku perpustakaan. Ini bukanlah batuan sihir, melainkan batuan tambang biasa. Ini adalah batuan mulia yang biasa digunakan untuk orang-orang kaya bersolek ataupun mempercantik diri mereka. Alasan kita tidak menemukan apa-apa dalam bongkahan batu ini semata-mata karena memang kita belum menemukannya. Karena setahuku batuan mulia ini memang sangat langka. Dan harganya dijual dengan sangat tinggi di pasaran. Mungkin penjara ini memang dijadikan khusus untuk para sipir itu memanfaatkan kita sebagai tenaga kerja gratis untuk mereka. Namun sebenarnya aku sendiri belum yakin” mendengar tutur dari Noy membuat segalanya menjadi cukup masuk akal. Karena memang setahuku Sandros berada langsung si perbatasan gunung Farrouk utara. Meskipun ibukota juga merupakan daerah yang berada di perbatasan gunung Farrouk. Tapi bagian utaranya memang terkenal akan keanekaragaman sumber daya alamnya.  Itu juga menjelaskan kenapa kota ini berani untuk membuat pemerintahan dan ekonominya sendiri karena mereka pada dasarnya tidak memerlukan Yagonia sebagai kerajaan mereka. Mereka bisa saja mendirikan negara mereka sendiri dan lepas dari Yagonia dengan menggunakan hasil tambang ini. Namun aku benar-benar tak mengira kalau hasil tambang mereka berasal dari pekerja kotor tanpa upah dan tahanan gelap seperti orang-orang ini. “Jika yang kau katakan memang benar Noy, mengapa mereka menggunakan tahanan-tahanan ini sebagai tenaga kerja mereka? Bukankah mereka sudah cukup kaya untuk membayar orang-orang pekerja mereka dengan adil?” sanggah Gilbart. Namun aku sendiri tidak kaget dengan sanggahan yang keluar dari mulutnya. Pada dasarnya dia masih belum tahu betapa kejamnya manusia kepada manusia yang lain. “Apa kau bodoh? Jika kau disuruh memilih menggunakan tenaga ahli yang berbiaya sangat besar dan juga bisa menghasilkanmu keuntungan sangat banyak sekali raup, atau kau lebih memilih tenaga ahli murah atau bahkan cenderung gratis yang kemampuannya tidak dapat dipastikan. Kau memilih mana?” Tanya Noy yang aku sudah jelas-jelas tahu akan memilih yang mana. “Tentu saja pilihan yang pertama. Untuk apa aku memilih seseorang yang masif dengan kemampuan biasa-biasa saja dan juga tidak bisa memberikanmu keuntungan dengan konsisten? Aku lebih memilih untuk menyerahkan usahaku kepada seorang ahli” Jawab Gilbart dengan naif. Gilbart memang belum terbiasa untuk menentukan pilihan-pilihan yang tepat. Di pikirannya hanya ada jalan untuk menemukan cara yang paling tepat dan efektif secepat mungkin “Jika kau menjawab yang pertama. Seumur hidupku aku tak akan sudi untuk membiarkan bisnis atau usahaku berada di tanganmu” Dengan sangat tajam Noy membalas jawaban Gilbart. Dia pun kembali membalas ucapannya,  “Kau tahu, jika aku disuruh memilih antara pekerja ahli namun sedikit atau pekerja biasa saja dan banyak. Aku akan selalu memilih pilihan nomor dua. Karena apa? Karena tentu saja dengan pekerja dan tenaga kerja yang gratis akan memaksimalkan keuntunganku dengan maksimum. Apalagi jika pekerja yang aku gunakan adalah gratis. Maka tidak akan ada batas dari keuntungan yang bisa aku dapatkan. Bayangkan jika kau menggunakan pekerja ahli dalam jumlah sedikit, tentu saja kau mungkin bisa meraup keuntungan yang sangat besar hanya dengan menyewa satu orang, namun kau tidak akan pernah bisa melawan 1000 orang dengan 1 orang. Keuntungan yang akan kau dapatkan saat menyewa satu orang itu hanya terbatas dari kemampuan maksimum orang itu. Sementara jika kau memiliki tenaga kerja tak terbatas, keuntunganmu akan sebanding dengan jumlah pekerja yang kau miliki. Dengan kata lain, Tak terbatas!” tutur Noy membuatku merasa berada di kelas pak Alfred. Aku tidak menyangka kalau Noy memiliki kecerdasan sepintar itu. Sementara Gilbart hanya menggaruk-garuk kepalanya tidak sepenuhnya paham dengan apa yang Noy ucapkan. “Ya, dan jika kau memperhatikan dengan seksama juga. Tidak ada pembatas yang mengitari fasilitas ini. Semuanya dibebaskan dibiarkan terbuka dengan sangat lebar. Hanya ada batuan-batuan alam dengan bentuk alami yang membuat para tahanan di sini tidak bisa kabur. Aku berasumsi jika dibalik bukti tinggi itu ada sebuah jurang yang sangat dalam membuat semua tahanan tidak mungkin untuk kabur. Dan juga jika kau memperhatikannya dengan seksama lagi Gilbart. Ada banyak sekali bongkahan batu tersisa menunggu untuk kita pecahkan. Untuk kali ini aku benar-benar setuju dengan ucapan Noy. Mereka tidak akan mungkin bisa menemukan apa yang mereka cari dan memaksimalkan keuntungan bila hanya memakai beberapa orang. Kita semua di sini sudah terjebak dan terindustrialisasi secara tak sengaja” Tambah Marioth. Dia ternyata selama ini memeriksa apa yang ada di sekelilingnya. Membuatnya benar-benar berguna meskipun gagal untuk memecahkan batu tepat di hadapannya masih utuh berbentuk bulat dengan sempurna. “Kalian benar-benar anak yang cerdas.” Balas Viktor menghampiri kami dari belakang. Amu menoleh ke hadapannya, dan melihat bongkahan batu miliknya benar-benar rata dengan tanah. Sementara dari balik serpihan batuan itu aku melihat sebuah logam mulia berwarna hijau sangat banyak. Berada disana. Mungkin ini pertama kalinya bagiku melihat logam mulia sebanyak itu.  Meskipun belum diproses dengan lebih lanjut namun sudah terlihat indah dilihat dengan mata t*******g. “Aku tak mengira kemampuan observasi kalian seluas itu. Namun hal ini membuatku semakin bimbang. Aku merasa kalian cocok untuk masuk ke dalam rencana besar kami yang sangat besar. Nona-nona, apa kalian bersedia untuk mengikutiku” ucap Viktor mengajak Marioth dan Noy. “Ehhh aku tidak tahu. Lebih baik kau bertanya kepada Gavin karena dia adalah pemimpin kami saat ini.” Aku tahu kalau Marioth kebingungan harus menjawab apa kepada pertanyaan Viktor. Namun kenapa aku tiba-tiba menjadi pemimpin mereka di sini?. Tak lama kemudian, Noy pun ikut menyahut dan berkata,  “Ya aku juga mengikuti apa kata Gavin” aku benar-benar bingung dan bertanya kepada diriku sendiri. Memasang muka kesal kepada mereka berdua dan berkata semenjak kapan aku menjadi ketua dua gadis berandalan ini? Mereka memalingkan muka mereka dari hadapan Viktor dan berbalik menghadapku. Dengan tatapan menyebalkan seperti tanpa dosa. Mereka malah menjulurkan lidah mereka seolah-olah mengatakan kalau yang mereka berdua lakukan adalah hal yang benar. Padahal tidak sama sekali! “Hey tunggu dulu. Sejak kapan Gavin menjadi pemimpin di sini? Bukankah kalian semua sudah setuju untuk menjadikanku pemimpin kalian?” aku benar-benar setuju dengan pernyataan Gilbart yang pertama. Aku sama-sama tidak mengetahui kapan mereka memutuskan hal itu. Bukan berarti aku tidak senang dan ingin menolaknya. Hanya saja aku tidak tahu harus menjawab apa saat ditanya kepada Viktor. Dan untuk pernyataan kedua. Aku benar-benar tidak setuju dengan pernyataan itu! “Haha, kalian sungguh sangat menggemaskan. Aku tidak peduli siapa yang akan menjadi pemimpinnya di sini tapi yang jelas misi yang akan kulakukan adalah misi yang sangat serius, menyangkut banyak nyawa dan semua orang yang ada di fasilitas ini. Aku benar-benar tidak ingin kalian memainkan hal semacam ini. Banyak orang yang memiliki harapan sangat tinggi pada proyek ini. Apalagi Anda Tuan Gavin. Aku yakin jika proyek ini berhasil semuanya tentang Yagonia dan Sandros akan berubah total. Untuk sekarang hanya menunggu waktu yang tepat untuk memulai rencana dan operasinya. Aku akan membagikan detail apa saja yang harus kalian lakukan saat kalian memutuskan untuk benar-benar ikut dalam proyek ini. Terutama kalian para nona-nona pintar. Aku akan menemui kalian di meja makan paling ujung untuk membahas ini lebih lanjut” ucap Viktor Dia benar-benar serius mengucapkan hal ini. Padahal aku perlu lebih tahu mendalam soal dirinya dengan para Bandit, Yagonia, urusannya disini, dan kenapa ia bisa terjebak di tempat menjijikkan seperti ini. Namun aku rasa ini masih bukanlah waktu yang tepat.  Tak lama kemudian suara sirine berbunyi kembali. Aku melihat orang-orang berbondong-bondong untuk segera pergi dari tempat mereka bekerja. Ada rasa lega yang tersirat dari ekspresi dan wajah yang tergambarkan dalam muka mereka. Mengingatkanku akan suatu kebebasan dan juga ekspresi kedamaian. Walaupun aku tahu itu hanya untuk sesaat. “Hey Viktor. Aku penasaran seberapa banyak yang kau dapatkan hari ini” Tiba-tiba seseorang berbadan kurus dengan rambut panjang sampai ke lutut berwarna merah muda datang menghampiri Viktor. Dengan pakaiannya yang sangat rapi dan cenderung modis. Penampilannya benar-benar berbeda daripada tahanan yang lain. Memakai sebuah jubah panjang berwarna merah delima dan celana hitam panjang cocok sekali dengan warna rambutnya.  Dia benar-benar tidak terlihat seperti seorang tahanan melainkan seorang bangsawan. Ia membawa sebongkah berlian berwarna-warni dalam kantong anyaman jeraminya. Aku dan Gilbart benar-benar melongo melihat hasil yang sudah dicapai pria feminim itu. Meskipun tubuhnya yang cenderung kecil. Benar-benar menakjubkan melihatnya membawa berlian sebanyak itu sendirian. “Nate, apakah pencapaian itu benar-benar dibutuhkan? Bukankah sudah kubilang kalau kita harus melakukannya sebagai pencitraan saja bukan sebagai sesuatu yang benar-benar dicari. Aku tidak ingin bertanggung jawab bila sesuatu terjadi padamu yang membuat pada penjaga menarik perhatian atas pencapaian yang berhasil kau capai. Kegiatanmu tanggung jawabmu sendiri” balas Viktor yang tampaknya mengenal pria itu dengan sangat akrab.  “Ahh... bilang saja kalau kau iri dengan apa yang sudah kudapatkan bukan Viktor? Mengaku sajalah tidak perlu sungkan-sungkan” pria itu terus saja menggoda Viktor. “Ah sudahlah lupakan saja. Baiklah anak-anak karena sudah waktunya beristirahat, lebih baik kalian segera makan. Aku akan segera menemui kalian kembali”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN