Sibuk merangkai bunga untuk sang ibu, Nayla dan Delon yang baru tiba pun membuang nafas kasar. "Zuraaa…" Nayla mendesah panjang, Azzura malah nyengir ngulurin bunga mawar kuning padanya dan juga Delon. "Buat kalian. Ambil ngapain diliatin aja?" ujar Azzura sekali lagi mengulurkan bunga tersebut, dan kali ini mereka menerimanya. Setelah itu ia meraih buket bunga mawar pink, begitu cantik dengan sedikit hiasan. "Kata ibu, terakhir dia memegang bunga saat gue dirawat. Itu pun pemberian dari perempuan cantik." cicitnya mencium aroma bunga buatannya. "Siapa?" Azzura berhenti lalu berpikir kemudian menggeleng. "Entah, ibu juga nggak tau dia siapa. Yang ibu tau… gue katanya berjasa besar dalam hidup beliau dan juga putranya." Ucapnya tersenyum. Kemudian berjalan ke arah kasir untuk membayar