Brama hanya duduk diam nyomot buah durian kesukaannya, tanpa peduli kepulangan Hardi. Dan juga tidak peduli kakak iparnya Bunga tak suka bau menyengat durian. Dia belum menyampaikan pesan Azzam, nyonya besar Melinda melarang menyampaikan hal itu takut Hardi ngamuk lagi. Pria itu akan terus mengutuk dirinya dalam kegelapan dalam kamar mendiang Yuna seumpama kembali dari pertemuan nya dengan Azzam mendapat penolakan mentah-mentah dan Linda tidak mau anaknya menjadi gila dan pura-pura baik-baik saja di hadapan Bunga. Melinda Pratama ibu dari Hardi duduk datang dengan tongkat di tangan kanan, bukan karena beliau terlalu tua. Tetapi, asam urat menyerang lutut kanannya. Jadi, harus memakai tongkat menahan beban tubuh beliau. Linda menuruni tangga, Bunga ada dibawah menyambut Hardi. Walaupun