Pagi ini merupakan hari pertama dimana Raisa bersekolah di sekolah barunya yaitu SMP 12. Sesuai dengan janji dari Milo kemarin, Milo pun benar-benar menepatinya. Milo mengantarkan Raisa untuk berangkat ke sekolah Raisa tersebut.
"Udah siap buat berangkat sekarang Ra?" tanya Milo kepada Raisa tersebut yang mana saat ini mereka berdua sudah berada di dalam Mobil Milo. Raisa pun tentu saja menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat. Ini hari pertamanya.
"Kalo gitu cuss kita berangkat sekarang juga. Yeayyy" ujar Milo sangat semangat. Mereka berdua pin saat ini sudah berada di perjalanan menuju ke SMP 12. Di jalan mereka berdua menyetel radio dan mereka berdua ikut bernyanyi saat ini.
"Sumpahh A Milo Caca masih belum percaya loh kalo Caca sekarang udah bisa sekolah lagi astaga. Seneng polll deh pokoknya Caca itu" ujar Raisa dengan senang. Ia juga senang sekali karena di SMP 12 ini membolehkan dirinya untuk menggunakan jaket atau cardigan selama ia sekolah di sini. Jadi ia masih bisa menutupi luka-luka yang ada di tangannya tersebut. Ia pun sangat lega sekali.
"Iya Caca, karena udah di permudah gini, kamu juga harus semangat ya sekolahnya. Biar besok bisa lulus dengan nilai yang bagus terus lanjut ke SMA yang kamu pingin dan nanti kuliah deh. Kamu pengen masuk SMA mana Ca?" tanya Milo.
"Emmm Caca pengen masuk SMA dimana disana juga ada Gilang nya wkwkwk. Pokoknya Caca mau satu sekolah lagi aja sama Gilang. Biar Caca bisa lihat Gilang setiap hari. Kalo perlu dan kalo bisa kita satu kelas deh wkwk" ujar Raisa senang
"Yee itu mah mau kamu ya Caca. Dasar kamu itu. Nah udah sampe deh akhirnya" ujar Milo yang langsung keluar dan membukakan pintu untuk Raisa itu.
Raisa pun keluar dari mobil dan saat ini semua tatapan mengarah kepadanya. Karena mayoritas dari mereka tentunya tidak mengetahui siapa Raisa karena memang Raisa yang merupakan anak baru di SMP ini. Raisa tersenyum senang.
"Cieee yang udah mau sekolah. Gimana? Perlu A Milo anter ke kelas ga? Wkwkwk. Kalo iya mah hayuk aja wkwkw" ujar Milo kepada Raisa tersebut saat ini.
"Ihh apa sih Aku Milo. Ga usah lah. Caca bisa kok ke kelas sendiri, lagian Caca masih harus pergi ke ruang tata usaha buat tau kelas Caca tau. Udah sana A Milo pulang deh. Hush hush" uhar Raisa kepada Milo dan Milo pun tertawa dibuatnya.
"Wkwkw ya udah deh kalo gitu. Belajarnya yang rajin ya. Nanti A Milo jemput lagi kalo udah pulang sekolah. Ca, cari temen ya disini" ujar Milo berpessn kepada Raisa sembari ia mengelus lembut rambut cantik Raisa tersebut. Ia pun setelah itu langsung masuk ke dalam mobil dan setelah berdadah dengan Milo, ia pun pergi.
Raisa saat ini langsung masuk ke dalam dan langsung menuju ke ruang tata usaha untuk mengetahui dimana kelasnya. Karena kemarin ia belum diberi tahu. Dan saat ini ia pun sudah berada di ruang tata usaha. Ia bertanya disana dan ia pun diajak mengobrol sampai bel masuk berbunyi. Raisa langsung di beri tahu jika kelasnya adalah kelas 9A. Ia pun langsung pamitan dari sana dan pergi untuk mencari kelasnya. Karena sepertinya ia akan kesulitan untuk mencari dikarenakan ia tidak bisa bertanya dengan murid-murid disini yang hampir semuanya sudah masuk kelas.
Namun, sepertinya Raisa beruntung karens ternyata ada beberapa murid yang masih berada di luar kelas. Ia pun langsung mendekati murid-murid itu yang berada di lapangan sedang bermain basket. Namun ada juga yang duduk hanya melihat.
"Sorry, gua mau nanya dong kelas 9 A dimana ya?" tanya Raisa kepada mereka.
"Ohh ini ya anak baru yang kemarin lo lihat itu Nan? Wah bener kata lo sih" ujar salah satu cowok sembari melihat ke arah Raisa tersebut. Ia pun menjadi bingung.
"Cabut" ujar cowok yang tadi hanya duduk saja melihat temannya bermain.
"Rald, terus ini cewek gimana woy. Anterin dulu ya ga kasian apa" ujar Nanda.
"Nan, lo bego atau gimana sih kelas kita kan 9 A juga. Jadi otomatis kalo dia ikut kita dia bisa sampe ke kelas. Bego sih lo. Ayok ikut kita, kita juga mau ke kelas 9 A juga kok. Soalnya itu kelas kita. Oh ya gua Bimo" ujar Bimo pada Raisa tersebut.
"Oh oke kalo gitu. Thanks ya. Oh ya btw gua Raisa" ujar Raisa memperkenalkan.
"Oke Raisa, lo dah tau kan gua Bimo, nah yang ini namanya Nanda. Terus yang dari tadi ngomongnya dikit itu namanya Gerald. Kayaknya lo cocok deh jadi anggota baru kita. Boleh ya Rald. Dia humble gini sama friendly kok ga kayak cewek-cewek lain juga Rald. Please" ujar Bimo meminta kepada Gerald tersebut untuk saat ini.
"Terserah lo aja" jawab Gerald yang merupakan lampu hijau untuk Bimo itu.
"Yeay. Mulai sekarang lo anak genk kita ya. Ya bukan genk sih lebih tepatnya temen dekettt banget. Jadi kalo ada apa-apa lo bisa sama kita. Terus nanti lo duduknya sama Gerald aja ya. Ga papa kan Rald?" tanya Bimo dengan antusias sekali. Gerald pun akhirnya menjawab Bimo tersebut dengan deheman saja. Dan saat ini mereka berempat pun sudah sampai di kelas mereka. Mereka pun masuk.
Mereka masuk dan ternyata di dalam sudah ada guru yang akan mengajar. Guru tersebut pun sepertinya sudah hafal dengan kelakuan genk Gerald yang biasa terlambat. Namun yang ia lihat saat ini ada satu cewek yang turut bersama dengan Genk Gerald. Sebenarnya tidak hanya guru tersebut saja lah yang memikirkan tentang itu, tapi seluruh siswa di kelas pun juga bertanya-tanya tentang cewek itu. Karena biasanya Gerald sangat tidak suka jika ada cewek yang ada di sekitar genk.
Karena sepertinya banyak yang menatapnya aneh dan bertanya-tanya, Raisa pun langsung mendekati guru tersebut dan mengatakan pada guru itu bahwa ia merupakan murid pindahan baru yang baru masuk pada hari ini. Guru itu pun akhirnya paham dan ia pun saat ini meminta pada Raisa untuk memperkenalkan diri.
"Hallo semua, perkenalkan nama gua Raisa, gua pindahan dari SMP N 4" ujar Raisa yang pada akhirnya membuat mereka semua berpikiran dan bertanya-tanya mengapa Raisa bisa sampai pindah kesini dan kenapa tidak bertahan di SMP N 4.
"Kok pindah kenapa Raisa? Padahal kan SMP N 4 bagus" tanya salah satu siswa yang ada di barisan depan. Raisa pun saat ini berpikir apakah dia harus menjawab dengan jujur atau tidak. Dan akhirnya ia pun menjawab dengan jujur saja.
"Gua di drop out dari sana heheheh. Jadi pindah deh kesini" ujar Raisa yang jujur dan saat ini mereka semua pun langsung membicarakan Raisa. Sementara Gerald, Bimo dan Nanda pun sangat bangga dan sangat mengapresiasi kejujuran dari Raisa tersebut. Bahkan Raisa tidak malu mengatakan bahwa ia di drop out.
"Kalo tidak ada yang ingin di tanyakan lagi, silakan kamu memilih tempat duduk yang masih ada ya Raisa" ujar Guru tersebut untuk mengurangi keramaian yang ada.
Dan Raisa pun saat ini sudsb berjalan menuju ke tempat duduk. Tadi ia diminta untuk duduk di sebelah Gerald, ia pun saat ini berjalan ke arah bangku sebelah Gerald tersebut yang membuat guru dan teman-temannya di kelas itu pun langsung menahan nafasnya karena mereka takut sekali jika Raisa akan kena marah oleh Gerald. Karena siapapun tahu jika Gerald tidak suka ada cewek di sekitarnya. Namun kali ini sangat aneh sekali. Raisa bisa duduk di dekat Gerald dengan aman sekali.
Mereka yang melihatnya pun saat ini kebingungan sekali karena Gerald sama sekali tidak marah ketika Raisa duduk di dekatnya. Bahkan sepertinya Gerald enjoy-enjoy saja. Mereka semua pun sangat heran bahkan gurunya pun juga heran. Namun mereka semua harus tetap memulai pembelajaran di kelas mereka. Saat ini mereka pun sudah memulai pelajaran yang ada. Dan pembelajaran di jam 1 hingga 3 pun sudah usai. Saat ini adalah waktunya untuk istirahat. Sebenarnya anak kelas banyak yang ingin bertanya kepada Raisa mengenai hubungan Raisa dengan Genk Gerald.
Namun dari mereka semua tidak ada yang berani bertanya karena sampai saat ini Raisa masih ada di dekat Genk Gerald. Mereka tidak tahu apa istimewanya dari Raisa sampai Gerald mau untuk berbagi bangku bersama dengan Raisa tersebut.
"Sa, ke kantin yuk sama kita. Makanan disini enak-enak loh" ujat Nanda tersebut.
"Ohh ya? Iya ayo ke kantin. Gua juga udah laper banget" Ujar Raisa saat ini. Mereka bertiga pun mulai beranjak yaitu Genk Gerald. Yang mana membuat anak kelas pun merasa senang karena jika Genk Gerald pergi, mereka bisa bertanya kepada Raisa tersebut. Namun ternyata mereka salah karena Raisa pun ikut pergi.
Saat ini Genk Gerald sudah berjalan menuju ke kantin. Disana juga ada Raisa yang mana sedari tadi Raisa yang ada di antara Genk Gerald lah yang membuat banyak pasang mata langsung melihat ke arah Genk Gerald tersebut. Apalagi yang mereka ketahui bahwa Raisa itu adalah murid baru di SMP 12 ini. Mereka heran kenapa Raisa bisa dengan mudah sekali dekat dengan Genk Gerald tersebut itu.
Apalagi saat ini Raisa berada di tengah-tengah tepatnya di samping Gerald. Sementara di pinggir ads Bimo dan Nanda. Raisa yang sedari tadi melihat ke arah manapun itu masih sama ia melihat banyak pasang mata yang menatapnya itu.
"Weh kenapa sih kok pada ngeliatin gitu amat ya?" tanya Raisa ke mereka.
"Ya karena disini ada lo. Dan lo lagi sama kita. Aa a simple answer" ujar Bimo.
"Tetep ga mudeng dah gua tuh wkwkw" ujar Raisa kepada mereka bertiga.
"Eh Sa, btw beneran lo itu di drop out dari SMP 4? Gila gua appreciate banget lo tadi jujur gitu sumpah lo hebat banget tau" ujar Nanda kepada Raisa tersebut itu.
"Wkwkwk iya gua di drop out. Ya karena ada masalah gitu lah. Ya buat apa bohong soalnya gua yakin pasti bakalan nyebar sih itu gosipnya. Tapi ga papa itu semua emang salah gua. Dan gua ga pernah nyesel sih sama keputusan gua yang udah bikin gua di drop out dari SMP 4 heheheh" ujar Raisa bercerita ke mereka.
Dan saat ini mereka berempat pun sudah sampai di kantin. Mereka memesan makanan. Setelah memesan makanan, mereka pun menunggu makanan mereka datang. Sembari menunggu makanan mereka datang, mereka pun saat ini saking bercerita agar mereka semua tambah dekat dan juga tambah akrab tentunya.