PEMUTUSAN HUBUNGAN DARI WIRA DAN GANTARI

1031 Kata
Tadinya Shita ingin membagikan copy akta itu saat pertemuan dengan Zul malam itu. Tapi ternyata aktanya belum keluar, tapi dia sudah tak sabar untuk segera membongkar tingkah Anya dan Zul yang semakin menjadi. Sehingga tanpa menunggu akta dia langsung mengadakan pertemuan hari itu. “Sesungguhnya saya ingin pertemuan kemarin dengan SAMPAH dan LALAT IJO itu sekaligus saya berikan akta, tapi ternyata aktanya belum jadi juga.” “Kemudian saya tanyakan infonya masih sekitar 7 atau 10 hari dari pertemuan kemarin. Sedang saya sudah tidak sabar hidup bersama dengan lalat ijo yang semakin menjadi dengan sampah-nya. Sehingga cepat-cepat bikin pertemuan tiga hari lalu. Ternyata semalam akta sudah sampai di tangan saya.” “Untuk itu saya beritahu bahwa Zulchair Pandji Nareswara atau Zul, putra sulung bapak Rafandra Nareswara dan nyonyaWindriya Syandana, sudah benar-benar bukan suami saya sejak satu bulan lalu.” “Sebenarnya sudah lebih dari satu bulan lalu dia bukan suami saya karena saya sudah gugat cerai waktu itu. Dan ini bukti aktanya sudah keluar. Silakan kalian foto bahwa kami sudah resmi bercerai. Jadi segala utang piutang yang dibuat dia sudah merupakan tanggung jawab dia. Kalau ada pinjaman atau kredit atau apa pun itu urusan dia, bukan urusan saya lagi.” “Walau misalnya pinjaman atau transaksi dilakukan saat kami masih berumah tangga, tetap saja itu semua urusan dia. Karena semua kecurangan yang dia lakukan terhadap rekening kantor juga penggunaan uang pribadi saya untuk membiayai hidup nona paling becus yang hanya bisa nadah tangan dari papi kandungnya yang dia bilang blo0n sudah saya laporkan. Jadi semua transaksi dia harus dia bayar sendiri!” “Sekian yang saya ingin beritahukan. Untuk selanjutnya saya akan mulai aktif lagi, kembali bekerja di kantor saya, mau pun kantor keluarga orang tua saya. Kalian rekan-rekan semua bisa bayangkan, manusia tidak becus ini harus menghandle sembilan perusahaan. Sembilan BOOO, bukan kaleng-kaleng kan?” “Kalau satu hari satu perusahaan tanpa libur, itu sudah lebih dari seminggu loh. Padahal saya dikatain enggak becus! Mungkin karena saya enggak becus main segala macam jungkir balik yang mereka biasa lakukan, eksperimen vulg4r yang biasa dilakukan oleh tuan dan nona yang sangat hebat itu. Yang hanya bisa nadah tangan dari kedua orang tuanya yang dia bilang blo0n he he.” “Katanya sih orang tua kaya yang o’0n ya? Tapi duitnya dia kuras. Selamatlah punya putri yang sangat pintar, sehingga bisa mengelabui keluarga besarnya sendiri. Entyah keluarga besar seperti apa anak satu saja tak bisa terkontrol!” ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ Anya benar-benar stres mendapat tikaman berkali-kali baik dari Shita mau pun dari kedua orang tuanya. Dari Shita dengan press conference yang diadakan membahas atau membalas soal perkataan dia bahwa Shita adalah makhluk tidak becus mengurus suami. Shita juga mengulas bahwa Anya mengatakan orang tuanya bl0on dan orang tua Zul itu makhluk yang tidak berguna sehingga lebih baik dimasukkan ke panti jompo saja. Dari orang tuanya Any mendapat surat tertulis. Benar-benar surat tertulis bermaterai yang menyatakan bahwa mereka sudah tidak mengakui Anya sebagai anak kandung mereka lagi. Semua urusan Anya adalah urusan pribadinya. Mereka tidak mau menanggung apa pun termasuk biaya hidup sekecil apa pun. Mereka mempersilakan Anya mengambil barang bila ingin diambil di rumah mereka dengan akan dikawal oleh tiga orang bodyguard saat masuk rumah. Karena rumah tuan Wira sudah tidak boleh dimasuki Anya sekehendak hati lagi. Itu benar-benar dituliskan oleh Wira dengan tanda tangan pengacaranya jadi bukan hanya Wira pribadi. Tentu saja Anya stress. Bagaimana dia akan hidup? Dia tidak bisa cari uang. Dia tidak punya keahlian apa pun. Persis seperti yang Shita katakan, dia hanya bisa menadah tangan. Sekarang orang tuanya sudah jelas-jelas mengatakan KAMI, EKAWIRA DEWANGGA DAN GANTARI GURUDATTA, YANG DIANGGAP ORANG KAYA O’0N MENGATAKAN BAHWA : ORANG KAYA O’0N INI MEMUTUS HUBUNGAN DENGAN TUAN PUTRI HIRANYA JANAVI, YANG SANGAT PANDAI! Begitu pernyataan Wira di surat yang diketik dan ditandatangani oleh pengacara Wira. Pengacara Wira juga sudah memberitahu semua perusahaan yang dimiliki oleh Wira bahwa tidak ada yang boleh memberikan uang berapa pun kepada Anya baik berupa jatah bulanan atau pinjaman. Karena apabila ada yang memberi pinjaman itu tanggung jawab sendiri. Tidak akan berhubungan dengan Wira sebagai pengampu. Wira sudah tidak ada hubungan apa pun dengan Anya sehingga siapa pun yang memberi pinjaman terhadap Anya itu adalah tanggung jawab sendiri. Karena Anya itu hanya makhluk yang tidak punya kemampuan untuk membayar utang. Belum lagi sekarang Zul sudah tidak bisa dihubungi. Nomornya sudah diblokir benar-benar dia sudah tidak bisa lagi berkomunikasi dengan lelaki pujaan hatinya itu. Tapi dokter sudah memberitahu kalau kehamilan ini tidak boleh digugurkan. Akan berakibat pada kesuburan rahimnya nanti, kalau ini digugurkan maka kemungkinan besar dia tidak akan bisa punya anak lagi. Berikutnya kalau dia punya suami, tentu kalau mereka ingin punya anak akan jadi sulit bila anak yang dalam kandungannya kali ini tidak diberi jalan untuk lahir dulu. Anya benar-benar tak percaya, sekarang dia sendirian. Tak ada Zul juga tak ada kedua orang tuanya, karena Zul sudah jelas-jelas mengatakan Anya adalah penghancur hidupnya. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ Kehidupan Rafandra dan Windriya Syandana istrinya benar-benar sangat sulit. Uang di tangan Rafandra habis dibelikan kasur palembang yaitu kasur tipis, sangat tipis yang ketebalannya hanya sekitar 1Cm sampai 2Cm berisi serat kain atau bahan lain yang digunakan untuk menahan dingin daripada mereka tidur di lantai. Selain beli tiga kasur, mereka juga membeli alat masak seadanya. Benar-benar seadanya. Hanya yang urgen saja. Bahkan piring dan sendok serta gelas mereka hanya beli setengah lusin. Uang di tangan Rafandra habis sudah. Tinggal uang di tangan Windriya. Itu yang mereka gunakan untuk beli beras beserta teh dan gula. Tak ada lagi kopi di rumah ini. Benar-benar hanya teh dan gula, sedikit beras dan biaya untuk makan sehari-hari. Mereka harus bertahan sampai menunggu pensiunan Rafandra karena sekarang belum awal bulan. Zul mencoba melamar menjadi guru pembimbing di sebuah les bimbingan belajar dengan bekal ijazah yang dia miliki. Dia mencoba itu, dia tak berharap banyak. Apa pun akan dia terima, walaupun minim sekali pun. Dan alhamdulillah memang dia langsung diterima. Lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah petaknya sehingga dia tidak perlu menggunakan motor atau naik angkot, hanya jalan kaki sehari-hari saja. Hari pertama Zul menggunakan baju Andy yang lumayan pantas. Andy dan Age masih punya beberapa kemeja juga celana kain, bukan celana jeans. Mengajar dengan celana jeans tentu tak elok.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN