MATI OBOR

1028 Kata
Tidak akan ada lagi perusahaan sekecil apa pun yang akan memperkerjakan Zul. Tidak akan ada lagi. Walau perusahaan itu tidak bekerja sama dengan pak Abhimata atau nyonya Tavinka. Tapi kalau mereka sudah dikatakan akan di blacklist dari pertemanan tentu tidak ada yang berani. Karena nyonya Tavinka adalah ketua pengacara semua perusahaan besar di Indonesia, dia profesor dari bidang hukum, sehingga perusahaan mana pun pasti tahu ibu Tanvinka ibundanya Shita. Sedang bapak Balamani Abhimata, ayah Shita adalah ketua kamar dagang ASEAN. Jadi siapa pun pengusaha yang berani tidak berteman dengan dia, tentu saja akan mati ruang geraknya. Walau tidak ada bisnis dengan dia sekali pun pasti akan dimatikan ruang geraknya dan tak ada pengusaha yang berani mengambil resiko seperti itu. Jadi di mana pun Zul ingin bekerja sudah tidak mungkin lagi ada lowongan untuk itu. “Selamat ya Zul. Selamat ya Ma itu adalah akibat yang kalian berdua lakukan. Seandainya Zul selingkuh ketahuan Shita tapi kita tidak pernah bertemu Anya, tidak pernah menerima hadiah apa pun. Kita masih selamat. Setidak-tidaknya kita tidak dikatakan mendukung sehingga yang ditendang hanya Zul. Tapi karena Mama tergiur sama Anya, selamat. Sekarang anakmu sudah mati obor istilahnya. Tidak ada perusahaan mana pun di Indonesia yang akan menerima dia, walaupun perusahaan sekecil apa pun dan tidak bekerja sama dengan Pak Abhimata, semua tidak akan ada yang berani terima Zul.” “Mereka pasti akan akan panen belatung karena lalat ijo kan memang seperti itu, begitu bertelur langsung jadi belatung. Kalian yang sudah menanamnya, kalianlah yang menuai. Kalian terlalu tergila-gila sama harta padahal harta yang diberikan oleh Shita sudah bukan kaleng-kaleng.” “Sama seperti yang tadi Pak Abhimata katakan, jelas-jelas Anya cuma nadah uang orang tuanya. Jelas-jelas dia hanya mau mengeruk harta orang tuanya, tapi Zul tergila-gila pada perempuan busuk itu. Zul berharap bisa menjadi penguasa dari hartanya Anya, sedang dengan Shita dia kurang apa?” “Kita dikasih mobil, dikasih rumah, dikasih uang kuliah buat Age dan Andy semua dari tangan Shita, bukan hasil nadah tangan ke orang tuanya. Makanya Anya nggak akan bisa memberikan apa pun ke kita, wong dia uangnya nadah kok.” “Lebih-lebih sekarang pak Wira juga sudah mengatakan dia tidak akan memfasilitasi apa pun. Mau makan apa sekarang? Paling cuma dari sisa yang ada di kantongnya saja. Kalau itu sudah habis mungkin dia jual diri. Hanya itu yang Anya bisa dia lakukan. Ijazahnya nol besar. Dia enggak punya kemampuan apa pun.” “Dan Papa yakin, Pak Wira juga enggak akan mempekerjakan Anya. Perempuan busuk itu pasti sudah di blacklist dari keluarga besar Pak Wira dan nyonya Gantari, karena jelas-jelas dia mengatakan papi kandungnya adalah orang kaya yang tol0l, blo-n atau apalah istilahnya tadi.” “Anya jelas-jelas mengatakan kami adalah makhluk yang tak berguna yang seharusnya sudah langsung dibuang ke panti jompo! Itu perempuan yang Mama banggakan? Yang Mama ingin temui, padahal di hatinya dia kita hanya dianggap sampah yang tidak ada gunanya. Lebih rendah dari dia padahal dia yang nista.” “Papa yakin semua orang tua tak akan ada yang mau punya menantu seperti dia karena pasti dibelakang mereka akan diejek Anya!” kalau sudah bicara soal Anya, Rafandra benar-benar menggebu-gebu. Kedua adik Zul hanya diam tidak mau ngomong apa pun lagi pada sang kakak, karena kakaknya lah yang menjerumuskan mereka seperti sekarang. Mereka sedang mencermati lowongan kerja di beberapa usaha kecil agar mereka bisa bertahan hidup dan terus menyelesaikan kuliah mereka yang sudah tanggung terutama Andy. Wira dan Gantari benar-benar tak percaya hari ini melihat konferensi pers yang dilakukan oleh Balamani Abhimata pengusaha besar se-asia itu menantang siapa pun yang ingin dia blacklist. Jelas-jelas tak ada yang berani melawan Balamani Abhimata seperti itu. Wira dan istrinya sudah memutuskan tidak akan mengurus Anya. Baik pernikahannya atau apa pun. Keluarga besarnya sudah memutuskan Anya dicoret dari mereka. Kalau sampai Wira masih mengurus Anya berarti dia tercoret dari keluarga besarnya juga. Kalau Anya patut dibela tentu mereka akan membela, tapi Anya sama sekali tak patut dibela. Jelas-jelas di benak Anya mereka hanyalah seonggok daging yang dianggap blo0n oleh putri kandung mereka itu. Jelas-jelas bukan hanya tak mau kerja, Anya juga hanya ingin menghabiskan harta yang dicari orang tuanya dengan kerja keras. Anya pikir buat apa harta sebanyak itu, lebih baik dia habiskan dengan foya-foya. Padahal Wira bukan seperti itu. Dia lebih baik memberi pada orang miskin. Itu sebabnya usahanya selama ini berkah. Wira banyak menyantuni kaum duafa tanpa diekspose, walau anaknya hanya satu tapi dia punya banyak anak asuh. Dia juga punya beberapa panti asuhan yang selalu diberi jatah rutin. Membuat doa-doa orang yang diberi selalu kembali kepadanya dalam bentuk rezeki. Memang berat harus membuang anak kandung yang mereka dapatkan dengan susah payah. Tapi kalau anak kandungnya sendiri sudah tidak menghargai mereka, buat apa mereka mempertahankan Anya? Anak itu yang jelas-jelas tidak peduli pada mereka sama sekali, Anya hanya peduli pada harta yang mereka miliki saja. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Selamat malam saudara semua. Terima kasih mau datang di konferensi pers hari ini. Tadi siang atau tepatnya tadi hari gini ya, kalau ayah saya bilang. Ayah saya sudah memberi pernyataan pendapat dia pribadi. Saya tidak mengatur sama sekali karena nggak mungkinlah anak bau kencur, anak bawang atau anak bau popok seperti saya mengatur ayah saya. Apalagi mengatur ibunda ratu yaitu bunda saya.” “Orang tua saya bicara dari hati nurani sendiri. Dan saya tak pernah berani melawan kedua panutan saya itu, apalagi berani mengatakan kalau ORANG TUA KANDUNG SAYA BLO0N seperti yang dilakukan nyonya eh nona Anya Dewangga ~ Gurudatta yang paling becus sedunia itu.” Tajam dan telak omongan Shita, kembali menikam dua keluarga besar Dewangga dan Gurudatta. “Saya hanya ingin mengumumkan pada semua, akta cerai saya sudah jadi. Saya sudah mengurus cerai satu bulan lalu saat saya tahu Anya selalu mengejar Zul untuk membuahinya!” “Sengaja saya minta agar sidang perceraian tidak usah dihadiri oleh kami yang bermasalah. Yang penting kami sudah resmi bercerai SATU BULAN LALU dan akta cerai sudah keluar hari ini.” Hari ini akta cerai Zul dan Shita sudah keluar. Memang Shita sudah mengurus perceraian dari satu bulan lalu sebelum dia menjebak semuanya. Baik menjebak mantan mertua di makan siang mau pun menjebak pasangan Zul dan Anya saat makan malam. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN