14

2022 Kata
“Bukan.” Geleng Killa, “gue inget betul di belakang mobil Zacky juga ada kotak yang sengaja Reyna kasih buat gue juga.” “Engh, seinget gue gak pernah tuh nyuruh Zacky buat nganterin lo.” Geleng Sam. “Tau ah pusing, pokoknya dia juga bilang kalo bukan karena paksaan dari lo dia gak akan nganterin gue.” Gerutu Killa. “Dih, gue mah gak pernah maksa orang ya.” Ketus Sam, “kecuali sama lo, kkkk.” Kekeh Sam. “Hng aja.” Sahut Killa, “jadi siapa yang bohong coba, lo atau Zacky?” “Masa gue, kalo gak percaya lo tanya aja sama Kelvin. “ Ujar Sam. “Berarti Zacky dong yang bohong?” “Mungkin.” Ucap Sam acuh. “Jangan bilang ... kalo dia udah punya rasa lagi sama gue, ahay.” Seru Killa girang. “Gak usah geer dulu dodol.” Ejek Sam sembari menggelitiki pinggang Killa. “Gak mempan ya.” Ketus Killa seraya menjauhkan tangan Sam dari pinggangnya, “bang, kayaknya gue makin semangat deh buat dapetin dia.” “Terserah lo aja Dek, abang larang juga bakal ngotot kan?” Tanya Sam yang langsung diangguki Killa, “mau apapun yang lo lakuin abang dukung terus, selagi itu baik buat diri lo.” Lanjut Sam. Killa mengangguk, “tapi inget, jangan sampai lo maksain diri. Kalo lo udah capek, berhenti saat itu juga. Cowok masih banyak, apalagi di sekitaran lo mereka berani lindungin lo sama nyawa mereka.” Tutur Sam, “ada gue, mama, papa, Kelvin, Ariq, Geva, Chandra, Al, Lexia yang selalu ada di samping lo.” “Sial! Dia tidur, perasaan barusan dia ngomong deh.” Umpat Sam saat mendengar nafas teratur Killa, “tau gitu gak usah panjang – panjang ngomong.” Gerutunya seraya mulai memejamkan mata hendak menyusul Killa yang sudah terlelap tidur. Tak terasa waktu sudah berlalu, kini Sam beserta sahabatnya tengah berkumpul di kamar lelaki itu. Ada Geva dan Chandra yang sedang menonton TV, Ariq dan Fahrul asyik bermain monopoly, sedangkan Zacky, dan Sam tengah tiduran sembari memainkan ponselnya. “Rul, jangan curang. Masa dadunya dua kok loncatnya tiga.” Protes Ariq menyadari terjadi kecurangan. “Enggak ya, gue gak curang. Mata lo aja yang kabur, orang gue dapet tiga kok.” Sahut Fahrul tak kalah kesalnya dari Ariq. “Berisik banget sih kalian, lagi adegan penting nih.” Protes Chandra sembari fokus menatap layar TV. “Ah, kalah kan gue.” Umpat Sam berteriak kesal, “lo kok maennya sendiri sih? Gue diserang musuh kok gak dibantuin.” Protes Sam pada Zacky. “Ya lo sadar diri dong, ngapain masuk ke tempat musuh sendirian.” Sahut Zacky kesal. “Aish, berisik banget sih kalian.” Protes Chandra kembali. “Bang, Killa belum pulang?” Tanya Geva tiba – tiba. “Belum kayaknya.” Sahut Sam, “kalo udah pulang juga pasti si Kelvin langsung kemari kan.” “Emang Via keluar sama siapa?” Tanya Fahrul. “Si Kelvin, tadi pagi sih bilang nya mau maen ke pantai.” Jelas Sam, “macet mungkin, jadi telat.” “Btw nih, gue denger – denger di antara kalian semua kecuali Sam yang paling demen sama Killa itu si Kelvin ya?” Tanya Fahrul. ‘UHUK’ Tiba – tiba saja Zacky tersedak, hal itu membuat temannya menatap dia heran. “Kata siapa lo?” Tanya Sam. “Ada sih, gue pernah denger selewat aja.” “Emang kalian semua pada demen sama adek gue?” Tanya Sam menatap sahabatnya satu persatu. “Lo gak lihat gue selama setahun kemarin?” Sahut Geva. “Ah iya, lo kan mantan adek gue.” Angguk Sam. ‘UHUK’ Lagi – lagi Zacky tersedak, “No, lo keselek apaan sih lagi tiduran juga.” Ketus Sam kesal. “Gak tahu nih.” Ujar Zacky sembari mengganti posisi tidurnya. “SIAPA SIH YANG KAGAK SUKA SAMA ADEK LO! GUE AJA YANG PERNAH DISENYUMIN SEKALI LANGSUNG SUKA!” Teriak Bobby dari dalam kamar mandi. “Berisik lu.” Sahut Fahrul. “Gue aja kalo bukan abangnya udah langsung ajak pacaran dah Si Via.” Kekeh Sam, “si Kelvin tuh paling sering ngeluarin perasaannya sama adek gue, makanya dia kelihatan banget demennya. Killa juga responnya lumayan baik buat Kelvin, jadi ya gitu.” Lanjut Sam terkekeh geli. “Iya sih ya Bang, kalo di pikir – pikir Bang Kelvin tuh kayaknya paling spesial di antara kita buat Killa. Lihat aja cara Killa perlakuin dia, masa iya lo gak boleh masuk ke kamarnya sedangkan si Kelvin kan sering banget” Tutur geva, “gue aja dulu di L.A gak pernah tuh dibolehin masuk ke kamarnya.” Mendengar penjelasan Geva, yang lain pun langsung menganggukkan kepalanya setuju kecuali Zacky. “Si Bobby masih di WC kan?” Tanya Zacky melirik Sam. “Kayaknya.” Sahut Sam seadanya, “lo cek aja.” Zacky pun langsung turun dari kasur dan melangkahkan kakinya menuju pintu kamar mandi, “Bob, masih lama?” Teriak Zacky di depan pintu kamar mandi. “Masih lama No, sakit perut nih abis jajan seblak tadi pagi.” Sahut seseorang dari dalam kamar mandi. “Toilet deket di mana lagi nih?” Tanya Zacky, “di bawah bisa kan?” Tanya nya kepada Sam. “Bisa.” Sahut Sam. Zacky pun langsung bergegas pergi menuju lantai bawah, tanpa sengaja dia melihat Killa yang baru saja masuk ke dalam rumah dengan menjinjing sesuatu di tangannya. “Eh ada Kak Zacky, lagi main ya.” Sapa Killa seraya melewati Zacky kemudian berjalan menuju dapur. Karena tujuan Zacky sama dengan Killa, dia pun mengikuti Killa. “Ada orang ya?” Tanya Zacky melihat pintu kamar mandi tertutup rapat. Killa mengangguk, “ada Kak Kelvin.” Ujar Killa. “Shit.” Umpat Zacky seraya berbalik. “Kak Zacky mau ke toilet juga?” Tanya Killa, “ikut Via, pake toilet di kamar Via aja.” Ajak Killa merasa kasihan melihat Zacky. “Boleh?” Tanya Zacky. “Why not.” Ucap Killa, “cuman ke toilet doang kan.” Lanjutnya. “Bentar ya Kak, mau ambil barang belanjaan dulu.” Ujar Killa berlalu meninggalkan Zacky. Zacky mengangguk, kemudian dia pergi menuju tangga dan menunggu Killa di sana. Killa kembali dengan beberapa tas belanja miliknya, semua tangannya penuh saking banyaknya dia belanja bersama Kelvin, belum lagi minuman yang sempat dia beli di Mall tadi. “Ayo kak.” Ujar Killa seraya menaiki tangga terlebih dahulu, “tahan ya.” Lanjut Killa terkekeh seraya melihat Zacky sudah berdiri dengan gelisah. Killa melirik ke arah belakangnya, “btw kenapa pake toilet bawah? Bukannya lagi pada di kamar Bang Sam ya.” Ujar Killa. “Dipake Bobby.” Sahut Zacky. “Ah iya – iya.” Angguk Killa. “Lo ...” Zacky sengaja menggantungkan ucapannya, dia sedang berpikir untuk mengatakan apa selanjutnya. “Kenapa?” “Abis belanja?” Tanya Zacky. ‘Bodoh, lo gak lihat dia bawa tas belanja ya pasti abis belanja lah.’ Rutuk Zacky dalam hati. Killa mengangguk, “iya nih, tadi sih niatnya cuman ke pantai aja eh Kak Kelvin malah maksa buat belanja” Sahut Killa. “Maksa?” Tanya Zacky heran. “Di antara Sam, Ariq, Geva, Kelvin, Chandra sama Al, Kak Kelvin yang paling sering hamburin uangnya buat jajanin Via tiap bulan.”Jelas Killa, “padahal kan Via gak minta, tapi Kak Kelvinnya malah yang maksa ckckck.” Kekeh Killa. “Via tuh paling gak suka dipaksa, tapi Kak kelvin paling bisa rayu gue.” Kekeh Killa asyik bercerita, “bahkan Kak Kelvin sendiri yang selalu pilihin Via barang, dasar pengatur.” Lanjut Killa tertawa riang. “Jadilah kayak gini.” Tunjuk Killa sembari mengacungkan lengannya sembari tertawa kecil, “gue banyak omong banget ya Kak.” Zacky diam, dia tak berniat menyahuti Killa. ‘Di antara? Paling sering?’ Ke empat kata itu terngiang – ngiang di telinga Zacky, dia semakin penasaran sebenarnya apa yang dimiliki oleh Killa yang bisa membuat semua orang sangat menyukainya. “Sampai kak.” Seru Killa. Killa menyerahkan beberapa tas belanjaannya kepada Zacky, “tolong pegangin dong kak, hehe.” Ujar Killa, “mau ambil kunci dulu.” Lanjutnya seraya merogoh sesuatu dari dala tasnya. ‘KLIK’ “Masuk kak, eeeeeeh.” Teriak Killa karena tubuhnya limbung, untung saja Zacky cepat menangkap tubuhnya jika tidak mungkin dia akan jatuh terjerembab . “Yaaah, minumannya tumpah ke hoodie kakak.” Tutur Killa merasa bersalah. “Gak papa, dikit kok.” Sahut Zacky seraya mengelap hoodienya dengan tangan. “Ish itu tuh nanti kalo gak langsung dicuci bakal nempel warnanya.” Panik Killa, “sini biar Via cuciin kak, kakak nanti pinjem baju si Sam aja.” “Gak, gak usah.” Tolak Zacky, “mending lo tunjukin pintu kamar mandinya yang mana.” “Ah iya, engh pintunya yang pink Kak” Tunjuk Killa pada dua pintu berwarna putih dan pink, “Via mau ke bawah dulu, masih ada barang belanjaan.” Ujar Killa canggung kemudian meletakkan tas belanjanya di atas kasur kemudian berlalu pergi keluar kamar. Tak lama kemudian Zacky selesai, dia keluar dari kamar Killa karena tak menemukan gadis itu. Langsung saja Zacky kembali ke dalam kamar Sam yang tak jauh dari kamar yang dia tempati tadi. ‘KLK’ “Eh No, lo baru ke sini?” Tanya Kelvin yang sudah ada di dalam kamar Sam. “Si Zacky abis dari toilet tuh, tapi kagak tahu dari toilet mana soalnya lama.” Bukan Zacky yang menjawab melainkan Fahrul. “Btw lo abis mandi atau gimana tuh basah gitu hoodienya?” Tanya Sam. “Ketumpahan air.” Sahut Zacky seraya mengibas – ngibaskan ujung hoodienya. “Lo pake toilet di mana? Gue gak lihat di bawah.” Ujar Kelvin mengernyitkan dahinya. Sam mendengar pertanyaan Kelvin pun langsung menatap Zacky penuh tanya, “lo pake toilet belakang rumah?” Tebak Sam yang mendapat gelengan Zacky, “terus?” “Kamar adek lo.” Sahut Zacky sembari membaringkan kembali tubuhnya di atas kasur milik Sam. ‘BRAK’ Sam menggebrak meja di depannya dengan kasar, “lo ... aish, jangan coba – coba masuk kamar Killa kalo gak mau bonyok gara – gara dia.” Zacky hanya mengangkat kedua alisnya menatap Sam yang terlalu berlebihan menanggapi ucapannya, “why?” “gue pernah digebukin gara – gara numpang mandi di kamar mandinya.” Gidik Sam, “terus kaki gue hampir kejepit pintu kamar gara – gara gue masuk ke kamarnya tanpa izin.” “Iya lah, lo masuk ke tempat privasi orang lain tanpa izin dari yang punya.” Ujar Bobby, “dasar bege.” ‘TAK’ Sam melemparkan cangkang kacang ke arah Bobby, “iya tahu gue salah, tapi hal itu gak berlaku buat Kelvin. Malah pas Kelvin masuk ke kamar Killa, dengan senang hati adek gue membiarkannya tidur di sana.” “Masa?” Seru Fahrul. “Serius dia bang, tanya aja sama Bang Kelvin langsung tuh.” Tunjuk Geva pada Kelvin,”gue aja waktu di L.A gak pernah tuh dibolehin main ke kamarnya.” Lanjut Geva dengan gerutuannya. ‘BUGH’ Kali ini Sam melemparkan bantal sofanya kepada Geva, “mau ngapain lo maen ke kamar adek gue?” Tanya Sam garang. “Ngajak main lah.” Cengir Geva, “main ludo elah.” Lanjutnya saat melihat tatapan tajam dari Sam. “Lo mantan adek si Sam kan?” Tanya Fahrul, “kenapa bisa jadian terus kenapa bisa putus?” Tanya Fahrul si mulut besar. “Wah, lo udah cocok jadi emak – emak tukang gosip Rul.” Ejek Zacky. “Sialan lo.” Umpat Fahrul. “s**t Bang, jangan nanyain itu.” Umpat Geva. “Why?” Tanya Sam dengan pandangan mengejeknya. “Kenapa nih? Kayaknya gue ngelewatin sesuatu.” Seru Fahrul. Geva memutarkan kedua bola matanya malas, “diem Bang.” “Dia ketahuan selingkuh Bang.” Ujar Chandra seraya masih menatap TV di depannya. “Sial.” Umpat Geva karena sebentar lagi dia pasti di bully. “Ya elah Gev, lo selingkuhin Killa?” Tanya Bobby ikut masuk ke dalam perbincangan. “Gak lah, gue gk gitu.” “Terus hubungan lo sama Amber gimana? Udah bisa jelasin semuanya sama adek gue?” Tanya Sam.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN