DELAPAN

1054 Kata
Happy Reading and Enjoy Seperti pada resepsi dengan tema modern pada umumnya, akan ada acara lempar bunga dan entah angin dari mana bunga itu aku yang mendapatkannya. Padahal aku berdiri disamping Mama yang akan melepas Amel untuk mulai tinggal bersama dengan Jeremy, sang suami. Walau sudah sejak kuliah Amel tinggal bersamaku, hidup di kota besar, jauh dari mama yang merawat eyang di kampung. Namun rasanya akan berbeda. Bukan mama atau aku lagi tempat berkeluh kesah Amel, namun dengan adanya sang suami yang aku harap pria itu akan selalu menjadi tombak pegangan Amel nanti, selalu melengkapi satu sama lain, selalu ada dalam keadaan suka maupun duka. Pernikahan bukan akhir segalanya, bukan akhir happy ending yang selalu diharapkan. Namun.. pernikahan adalah awal untuk memulai hidup yang baru, awal yang baru, lembaran baru dengan seseorang yang akan menemaninya hingga maut memisahkan. “Mau nikah sebentar lagi?” Reynald kembali mengejutkanku ketika aku akan kembali ke kamar hotel, malam ini aku akan cek out dan kembali ke rumahku sendiri, rumah yang ku dapatkan sekitar 4 tahun yang lalu. “Hah… kenapa emang?” tanyaku pada Reynald. “Itu” tunjukkan dengan dagu pada bunga yang ku peluk. “Ohh…” jawabku, aku tak tau harus berbicara apa dengannya, sedangkan aku tidak pernah mampu menatapnya lebih dari 5 detik. “Mau nikah sebentar lagi?” Reynald bertanya sekali lagi ketika pertanyaannya diawal tak mendapatkan jawaban dariku, aku menoleh sekilas dan menggelengkan kepalaku. “Belum ada rencana, belum ada calon juga” jawabku seadanya. Munafik kalau aku mengatakan belum ingin. Aku sudah memimpikan masa depan dengan Rion sejak awal kami pacaran ditahun 2013, nyatanya lamanya pacaran tidak menjamin kau akan menikah dengannya. Tuhan begitu baik hati hingga membukakan mataku, tentang bagaimana bejatnya Rion dibelakangku, menghianatiku dengan begitu pedih, membuatku malu karena pernikahan kami batal beberapa hari sebelum ijab Kabul dilaksanakan. Dan kembali lagi, aku hanya mengingat itu sebagai masa lalu, sebagai masa pelajaran hidup yang tidak aku dapatkan dari siapapun, walau pedihnya melebihi tersayat pisau dapur. Denting lift dan pintu besi itu terbuka. “Duluan Mas” kataku. Dia menolak dipanggil Pak waktu itu dan aku mengganti sebutanku untukku menjadi Mas, awalnya ia mengerit namun dia diam seolah menerima sebutan baru yang didapatkannya dariku. Ketika ku akan keluar dari lift. Dia menahan tanganku. “Sama saya mau?” tanyanya yang membuatku tertegun. Apa maksudnya? *** Spesial Q&A with Jeremy-Amel. “Hallo Gilisious, Welcome back to my channel. Kali ini gue nggak mau kasih tutorial Make up karena gue atau mereka akan kasih jawaban atas pertanyaan kalian. Dan mereka yang gue sebut adalah Amel dan Jeremy, sang penganten baru yang baru aja pulang bulan madu.” “Gimana seminggu kalian di Lombok?” tanyaku pada mereka. “Seru sih, kurang lama ya yang” jawab Amel dan langsung di angguki oleh Jeremy. “Ya… gue tau sih karena emang kalian sama sama sibuk, dan ini pun syutingnya malem, gue maksa mereka buat dateng ke rumah” keduanya mengangguk. “Gue kan udah minta kalian buat kasih pertanyaan seputar Jeremy dan Amel, dan akhirnya gue dapet 1345 comentar dan gue yakin, sebagian besar ini fans loe” kataku pada Amel. “Oke, ini pertanyaan yang pertama, dari Siska.siska kesan pertama ketemu pasangan itu gimana? Dari Jeremy dulu deh” “Kesan Pertama… nggak gimana sih, sesuai sama cara pandang kebanyakan cowok kayaknya, dia cantik, sexy walau agak ketus awalnya tapi gue entah kenapa yakin kalau dia baik” jawab Jeremy dengan Mantap. “Kalau lo Gimana?” tanyaku pada Amel. “Dia itu agak nyebelin, entah kenapa. tapi setelah beberapa kali ketemu ya gue tau dia baik, baik banget malah” “Oke, Next pertanyaan kedua dari Amira_Amir siapa yang jatuh cinta duluan?” “Dia…” ujar Amel menunjuk Jeremy “Aku…” dan Jerey menunjuk dirinya sendiri. “Okey… selalu cowok yang jatuh cinta duluan, kenapa coba? Next deh, dari Zilazelo Kak @ameldisty kenapa memutuskan untuk menikah, padahal masih muda. Dan dilarang buat kerja apa enggak sama kak @ardianjer?” “Kenapa memutuskan untuk nikah muda… em, nggak kenapa-napa sih, diumur gue yang udah 22 tahun tentu banyak hal yang perlu dipertimbangkan, dan mungkin itu salah satunya, apalagi udah ada yang cocok, yang baik sama gue sama keluarga ya buat apa nunda gitu loh… toh kalau nikah muda nggak juga menghambat kesuksesan. Kalau dilarang sih…. Kamu emang nglarang yang?” Tanya Amel seraya melempar pertanyaan pada Jeremy. “Nggak gue nggak nglarang dia buat melanjutkan karirnya asal bisa bagi waktu, karena kan Amel udah berkeluarga, udah punya suami jadi asal porsinya pas, gue nggak masalah” “Good, gue suka gaya loe” dan kami tertawa bersama. “Selanjutnya ada dari Dinasiti Kak @gigidasty kapan nikah?” “Duh… ni anak nggak baca caption gue apa gimana, ini kan special antara Amel-Jeremy bukan gue” sambungku bersungut sungut. “Ada dari Gitaatika pernah berantem sama pasangan sampai rasanya mau nyerah apa enggak? @ameldisty @ardianjer” “Pernah ya yang, gara-gara masa lalunya dia gitu, sampe seminggu nggak komunikasi karena emang aku blok semua akses komunikasinya, sampai ke manajerku juga suruh aku blok nomernya dia, dan aku apapun lah” jawab Amel menggebu-gebu, sedangkan Jeremy hanya diam saja. “Trus abis itu?” tanyaku karena aku tak tau masalah itu. “Di unblok karena kangen” seketika kami tertawa terbahak, sedangkan Amel hanya menggerutu pelan, namun wajahnya bersemu merah. “Ok, ini yang terakhir, karena udah malem juga mereka perlu istirahat dan gue juga mau ada ngerjain sesuatu, dari Iyaniyun apa makna pasangan buat kalian? Jawab ya kak” “Dari Amel dulu deh” “Buat gue Jeremy itu everything, segalanya, hero apalagi dia emang udah ngintilin gue kalau ada photoshoot di beberapa tempat, dia itu cinta kedua gue setelah Papa sih” “Unchh sosweet banget….” Aku memeluk bahu Amel yang duduk di sebelah kananku. “Kalau Lo gimana?” tanyaku pada Jeremy. “Amel itu sahabat, teman, kekasih, moodboster kalau aku lagi capek, trus lagi sedih atau ada masalah gitu, jawabannya ya dia itu segalanya setelah Mami gue” “Nggak kreatif kamu” gerutu Amel pada Jeremy. “Okey Guys, sekian dulu Special Q&A with Amel-Jeremy, maaf kalau nggak semua pertanyaan kalian nggak terjawab. See you in my next video, bye”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN