forty-eight : lara's diary (2)

1233 Kata

Papi sakit. Soalnya Papi kerja terus dan gak mau ke dokter. Akhirnya Papi pingsan waktu lagi bantuin Jala bikin prakarya dari stik es krim. Semalam kita tidur sama Papi bertiga, aku kompresin jidat Papi yang demam. Aku gak bisa tidur karena jagain Papi. Ngeliat Papi sakit, aku jadi takut kehilangan Papi. Kalau Papi nggak ada, kita sama siapa lagi? Mami kan nggak ada. Dan entah akan pernah ada atau enggak sama sekali seumur hidup kita. Sewaktu Hamdan bangun, Jala dan Lara sudah ada di samping tempat tidurnya dalam keadaan wajah sembab dan mata memerah karena terlalu banyak menangis. Hamdan tidak terlalu ingat apa yang terjadi, tapi kepalanya pusing sekali. Samar-samar ia mengingat kalau ia sedang membantu Jala membuat tugas prakaryanya sebelum semuanya jadi gelap. Dan sekarang, Hamdan suda

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN