"Mau aku tunggu?" Bara membukakan pintu mobilnya setelah mereka berhenti di tempat parkir satu perusahaan properti. "Tidak usah, hanya interview." jawab Kisya yang turun dari mobil pria itu. "Padahal aku berharap kamu menjawab iya." Bara terkekeh. "Tidak usah Bar, aku akan baik-baik saja," gadis itu meyakinkan. "Baiklah kalau begitu, tapi jangan sungkan untuk menelfonku jika ada kesulitan ya?" "Kamu pikir interviewnya akan sesulit apa? aku sudah hafal di luar kepala. Seminggu ini aku terus berlatih, ingat?" mereka berjalan bersisian. "Benar-benar." pria itu tertawa, mengingat selama satu minggu ini Kisya terus berlatih menghafal jawaban dari pertanyaan yang secara umum akan di tanyakan pada saat wawancara kerjanya. Bahkan dirinya sendiri lah yang berpura-pura menjadi managernya. Deng