Bara membuka pintu balkon dari kamarnya, berniat menikmati suasana malam Jakarta dari ketinggian lantai 20 Diamond Hotel milik keluarganya. Tampak gedung-gedung pencakar langit yang terlihat berpendar karena lampu di sekelilingnya di nyalakan. Dan semakin malam keadaan tampak semakin semarak karena seluruh lampu kota pun menyala. Angin dingin menerpa wajahnya dan dia menikmatinya sambil memejamkan mata. Namun sesaat kemudian Bara mengerjap ketika mendengar seperti suara orang terisak di sisi lain unit yang dia tinggali. Tampak Kisya duduk memeluk lututnya di lantai balkon dengan tubuh merapat ke dinding. Pundaknya bergetar dengan kepala tertunduk merapat ke lutut. "Ki!" dia berjalan cepat ke sana, mencapai sisi lain balkon yang saling terhubung antara satu dengan yang lainnya. "Kenap