Kisya nampak tertegun saat menyambut kedatangan Sonya di sebuah taman kota yang letaknya tak begitu jauh dari kantor Galeria. Apa lagi ketika perempuan paruh baya itu segera memeluknya begitu jarak mereka sudah dekat. Pelukan yang dia rasakan begitu hangat dan menyenangkan, dan dirinya serasa pernah merasakannya di suatu masa yang lain. "Kamu sehat?" Sonya baru bertanya. "Sehat, ibu sendiri bagaimana?" "Sehat juga." "Syukurlah." "Bagaimana kandunganmu?" awalnya perempuan itu menyentuh perut rata Kisya dengan ragu-ragu, namun tak ada penolakan dari anak perempuannya itu yang membuatnya tak merasa segan untuk melakukannya. Sebaliknya Kisya, interaksi seperti ini malah membuatnya terdiam tanpa kata-kata. Terutama karena perlakuan berbeda yang di terimanya akhir-akhir ini. Bukankan in