Mischa menatap kegiatan di dalam rumah yang tampak tak seperti biasanya. Sonya, sang ibu terlihat sibuk di dapur setelah Marwan pergi untuk bekerja, seperti hari-hari biasanya. Sementara Arga sibuk dengan urusannya sendiri. Mempersiapkan pekerjaannya yang hari ini dimulai lagi di Hotel Diamond, seperti yang pernah dia dengar ketika pria itu bercakap-cakap dengan ibunya di telefon. "Aku pergi dulu." Arga menyentuh pundaknya untuk berpamitan. "Tapi masih pagi?" Mischa bereaksi. "Banyak yang harus aku benahi di sana," ucap Arga yang hampir saja keluar dari ruang tengah yang terhubung dengan ruang makan di mana Mischa berdiam diri. "Kamu belum ..." Mischa menoleh, dan pria itu sudah menghilang dari pandangan. Lagi-lagi dia mengabaikannya. Mischa mengepalkan kedua tangannya di atas pahanya