“Kenapa aku masih di sini?”
Imsol masih bingung karena perjalanan waktu yang dia lakukan justru membawanya ke tahun 2023 bukan ke tahun 2008. Bahkan dirinya berada di taksi yang sama saat dirinya tadi mendengar kabar Sunjae kecelakaan.
Kini dia segera mencaritahu lagi tentang Sunjae di internet. Tapi seolah percuma saja, karena ternyata tidak ada yang berubah meski dia sudah melakukan perjalanan waktu dan jam tangan sunjae juga hilang dari tangannya.
Daripada diam saja, Imsol lari ke rumah sakit untuk memastikan keadaan Sunjae. Di sana dia meliaht banyak wartawan yang pasti tengah menunggu kabar dari keadaan Sunjae. Imsol sampai di kamar Sunjae dirawat tapi dia kaget lihat ayah sunjae nangis meraung-raung. d**a Imsol terasa amat sakit melihat ayah Sunjae dalam keadaan seperti ini untuk kesekian kalinya.
“Kenapa? Kenapa aku tidak bisa memutar waktu lagi?” gumam Imsol dengan air mata yang tak berhenti membasahi wajahnya.
“Aku benar-benar melihat masih ada satu kali lagi kesempatan untuk kembali ke masa lalu ...”
Tangisan Imsol makin tak terbendung, dia merasa sangat bersalah karena sudah bertemu lagi dengan Sunjae dan membuat mereka memiliki interaksi. Mungkin karena ini supir taksi kembali mengincar Sunjae.
“Ini salahku ... maafkan aku Sunjae ... maafkan aku ...”
Imsol menyalahkan dirinya sendiri, dia juga tak berhenti memukuli dadanya yang terasa sangat sakit. Dia berandai-andai dalam keputus asaannya, andai saja dirinya lebih tegas untuk tidak menemui Sunjae ... maka saat ini Sunjae masih hidup.
“Sunjae-ya .... Sunjae-ya ...” Imsol memanggil nama pria yang sangat dicintainya dengan suara parau dan putus asa.
Tubuhnya sangat lelah karena berlari, tapi hatinya lebih lelah lagi karena harus melihat kematian pria yang dicintainya hingga ke 4 kalinya. Dan untuk kali ini ... Imsol bahkan tidak bisa menyelamatkan Sunjae karena dia tidak bisa kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan Sunjae.
“Sunjae-ya...”
BRUKK
Tubuh dan jiwa Imsol yang sudah letih akhirnya menemui titik paling rendahnya. Dia pingsan di atas lantai rumah sakit yang begitu dingin.
Dia tidak tahu jika ayah Sunjae menangis meraung karena anaknya hidup kembali. Dia sangat bersyukur karena tadi dia hampir ingin menyusul anaknya juga ketika Dokter menyatakan kematian Sunjae. Namun karena keadaan Sunjae yang begitu lemah, anaknya ini sedang tertidur lelap dan dalam pengawasan ketat oleh dokter karena takut ada henti jantung lagi.
* * *
Manajer sunjae yang baru saja kembali setelah membeli minuman, tanpa sengaja mengenali Imsol yang sedang diangkat menuju brankar. Dia pun diminta perawat untuk membantu menghubungi wali Imsol.
Keesokan harinya Imsol siuman dan sepasang matanya langsung melihat ke sekitarnya. Namun dia kembali menangis saat menyadari dirinya saat ini masih di tahun 2023 setelah melihat tas miliknya. Tangisannya hampir sama persis seperti yang ayah Sunjae. Wajar ... karena Imsol juga kehilangan seorang yang amat berarti untuknya.
“Sunjae-ya ... hiks ... Sunjae-ya ...”
Ibu Imsol keluar dari kamar mandi dan bingung melihat anaknya yang sedang menangis. Dia berusaha menenangkan putrinya dan meminta Imsol untuk menceritakan apa yang terjadi. Tapi Imsol tidak kuasa dan tidak bisa juga membagikan apa yang sedang dia alami.
Otaknya sungguh sangat lelah dan dia kehilangan hampir seluruh tenaganya.
“Eomma ...”
Ibu Imsol memeluknya hingga sang anak tenang dan mau berbaring lagi. Butuh waktu lama bagi Imsol untuk meredakan tangisnya, tapi kesedihannya belum. Hatinya masih begitu sakit menyadari dia telah gagal total untuk menyelamatkan Sunjae.
“Tidak masalah kalau kamu belum ingin menceritakan apa yang terjadi ... ibu akan menunggu,” kata ibu Imsol.
Kini Imsol memilih diam karena tidak ingin membuat ibunya khawatir. Imsol juga tidak mau kalau ibunya kerepotan mengurusnya yang sedang seperti ini.
Sembari mengisi waktu karena menjaga putrinya, ibu Imsol mengupas apel. Tidak lupa juga dia menyalakan televisi agar Imsol bisa lebih terhibur, lalu acara yang pertama kali muncul adalah chanel TV yang tengah menyiarkan berita tentang artis. Dan nama Sunjae tiba-tiba disebutkan setelah berita tentang artis lain selesai disiarkan.
Imsol kembali memangis hanya mendengar nama Sunjae meski dia sedang tidak melihat ke arah TV. Tapi dia dibuat sangat terkejut saat mendengar pembawa acara mengatakan bahwa keajaiban baru saja terjadi, Sunjae hidup kembali setelah dinyatakan mati oleh dokter.
Imsol langsung terduduk dari posisi berbaringnya dan melihat ke arah televisi dengan mata terbelalak. Dia mencoba mencerna apa yang barusan dia dengar tapi otaknya terasa sangat kalut hanya untuk memahami bahwa Sunjae masih hidup.
“Wah ... Semalam ibu mendengar kalau Sunjae diberitakan meninggal, tapi nggak lama dari itu beritanya berubah kalau dia hidup lagi ...” cetus ibu Imsol.
“Hidup lagi?” tanya Imsol dengan tak percaya, bahkan ibunya juga mengetahui tentang ini.
Ibu Imsol mengangguk mantap. Berita tentang kematian Sunjae muncul 1 jam sebelum dia ditelepon oleh rekan kerja putrinya, lalu dia mendengar Sunjae hidup lagi tepat sebelum telepon masuk.
“Waktu ibu dateng ke rumah sakit karena dengar kamu pingsan, ibu lihat wartawan sedang sibuk membuat berita kalau Sunjae hidup lagi. Katanya ini memang keajaiban karena keadaannya sekarang membaik,” jawab ibu Imsol dengan lebih jelas.
Bibir Imsol bergetar dan dia mati-matian menahan tangisannya saat mengetahui bila Sunjae hidup kembali. Tapi dia benar-benar tidak mengerti bagaimana bisa itu terjadi sebab dia tidak bisa kembali ke masa lalu.
“Tapi sayangnya orang yang nabrak dia kabur,” tambah ibu Imsol.
Perasaan Imsol sangat campur aduk, dia menyadari jika nyawa Sunjae masih dalam bahaya. Supir taksi yang selama ini terus membuat dia kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan Sunjae, masih berkeliaran.
Apakah dirinya harus mengatakan semuanya pada Taesung yang kini sebagai detektif agar takdir pahit ini berakhir?
“Sunjae ... “ bisik Imsol dengan suara yang begitu lirih.
Saat ini dia ingin sekali menemui Sunjae dan melihat keadaan langsung pria yang sangat dicintainya itu. Namun Imsol merasa tidak pantas untuk muncul karena dia lah yang menyebabkan Sunjae kehilangan nyawanya.
“Oh, Taesung-a ...”
Imsol mendongak karena mendengar ibunya memanggil nama seseorang yang baru saja Imsol pikirkan.
TBC