Persetujuan

973 Kata
POV Rina Sejak obrolan di meja makan semalam, aku jadi merasa resah, di satu sisi aku sungguh tersinggung dengan permintaan suamiku, disisi lain aku juga merasa bersalah membandingkan suamiku dengan teman2 seangkatannya yang sudah punya jabatan, apalagi kalau arisan keluarga, sepupuku selalu membanggakan suami2 mereka yang baru di promosikan. Tapi permintaan suamiku juga udah kelewatan. Apalagi suruh merayu pak Frans Wenda, aduh aku bergidik sekali melihat posturnya yang tinggi besar. Suara notifikasi w******p terdengar, aku melihat siapa yang chat, ternyata dona teman kuliahku dulu Dona : “mak lagi ngapain lu” Aku : “lagi males” Dona : “yee males, pasti semalem abis bertempur ya hihihi” Aku : “boro2 aku lagi ngambek ama hubby” Dona : “hihihi..knapa sih lo..setau gue bang andi cowok baik, gak pernah selingkuh” Aku : “gak ada apa2 sih, btw ada apa nih tumben pagi2 japri gw” Dona : “gak ada apa2 sih, gw seneng banget soalnya hubby gw dipromosiin jadi kacab di bali, asyik kan gw bisa liburan terus di bali” Aku : “wew selamat ya, ehmm jadi ceritanya pamer nih..” Dona :”ya seneng aja sih gw, klo hubby jd punya jabatan kan gajinya naik, palagi gw juga dijanjiin mau ke korea ama jepang nih liburan nanti, udah gt, kalo dikantor hubby, kacab itu dapet fasilitas transport kelas bisnis, liburan ke luar negeri..dll” Aku : “asik dong ya..selamat ya say” Dona : “makasih mak, btw bang andi sekarang jabatannya apa mak” aku bingung mau jawab apa.. aku : “don, gw mau curhat nih” dona: “wait..oke gw dengerin kali aja gw bisa bantu” aku menceritakan semua pembicaraan antara aku dan suamiku kemaren, aku minta pendapat sahabatku itu Dona: “ehhm gt, sekarang tinggal lu mau gak? Kan kalo berhasil lu juga seneng mak” Aku : “masa musti kaya gt” Dona : “ya itu sih berpulang ama lu aja, lu mau gak bantuin hubby, lagian selingkuh itu kan selingan keluarga supaya utuh hihihi.. Aku : “maksudlu” Dona: “gw juga bantu hubby gw biar jabatannya naik mak, lu tau gak bos2 itu kalo suka ama cewek ya kan banyak bisa milih secara duit mereka banyak, tapi kalo sama istri orang itu sensasinya beda.” Aku: “apa? Jadi lu..” Dona: “lu sahabat gw, mknya gw blak2an ama lu, bos hubby itu orang india mak, gw godain dia terus, bahkan gw tidur ama dia, lu tau gak ternyata bosnya itu bisa muasin gw di ranjang. Dan hubby gw tau itu, dia malah jadi makin mesra ama gw, makin beringas klo diranjang hihihi., makanya gw bilang hubungan gw sama hubby jadi makin mesra.” Aku hanya terhenyak membaca chat dona Dona: “mak, kok diem lu, pingsan ya hihi, semua tergantung lu mak, klo gak nyaman gak usah nurutin permintaan hubby lu..ehh dah ya, anak gw bangun..ntar kita ngobrol lagi” aku masih terpaku pada layar hpku, sekarang aku baru tersadar kenapa bang andi menjadi bernapsu saat aku bertemu dengan pak Frans Wenda..diam diam ada yang basah diselangkanganku membaca chat dona yang blak2an tadi. *** ​ Malamnya Rina menemani suaminya makan malam, Rina merasa ada kecangungan dari suaminya, “ayah, kalau sudah selesai makan, bunda mau bicara”, andi hanya menatap istrinya dengan perasaan bertanya2. Rina : “soal yang ayah omongin kemaren malam, ayah serius meminta bunda merayu pak Frans Wenda” Andi : “maafin ayah ya bun, ayah salah ngomong kemaren” Rina : “bunda nanya, ayah serius gak dengan omongan kemaren” Andi menatap wajah istrinya, dia tau istrinya sedang serius Andi: “ kalau bunda gak mau ayah juga gak maksa” Rina : “baiklah, bunda akan bantu ayah” Andi terhenyak mendengar kata2 istrinya, walau jawaban itu yang ingin dia dengar , tapi setelah mendengarnya , tetap saja dia kaget sendiri. Andi: “bunda serius?’ Rina : “tapi ayah janji gak boleh marah atau cemburu, kan ini bukan godain anak kecil, konsekuensinya pasti nanti ada” Andi: “maksud bunda?” Rina: “ayah sadar gak sih, minta bunda ngerayu orang, tapi gak mikirin konsekuensinya, emangnya menurut ayah cara merayunya kaya gimana, bunda temuin bos ayah itu terus ngomong, pak Frans Wenda tolong bantu promosi suami saya dong, apa kaya gt? Gak mungkin kan. Kalau kaya gt apa bisa berhasil dia mau bantuin ayah?” Andi hanya diam menunduk Rina: “kalau mau berhasil, bunda musti ngerayu pak Frans Wenda agar tergila gila pada bunda, itu caranya, dan konsekuensinya apa ayah siap?” Kembali andi hanya diam Rina: “bagaimana kalau pak Frans Wenda ngajak bunda keluar, bagaimana kalau dia megang2 bunda, apa ayah siap gak marah?” Andi tetap diam, namun mendengar kata2 istrinya malah penisnya jadi mulai mengeras. Rina: “lalu kalau sampai ekstrem dia mau bersetubuh dengan bunda, apa ayah siap dan rela?” Denggg!! Kata2 bersetubuh yang keluar dari mulut indah istrinya membuat gejolak birahinya bangkit, penisnya makin mengeras, Rina melihat kilatan harimau wannabe (dalam hati terkikik geli dia) di mata suaminya yang dari tadi hanya diam. Andi : “sebelum ayah bicara kemaren, ayah juga udah mikirin semua itu, dan ayah sampai pada kesimpulan bahwa ayah siap dengan segala konsekuensinya, asalkan bunda tidak main hati.” Rina diam, dipandangi suaminya yang masih tertunduk, lalu kemudian. Rina : “baiklah bunda akan membantu ayah, ingat apapun yang terjadi ayah gak boleh marah karena ini semua ide dari ayah” Andi : “siap komandan, bun kok ayah jadi pengen yah” Rina: “ aku lagi gak mood, jangan maksa aku kalau gak, aku batalin persetujuanku ini” Spoiler: Rina Dengg..pertama kali dalam 10 tahun istrinya berkata seperti itu, namun bukannya kesal, andi hanya menganggukan kepalanya, karena takut Rina berubah pikiran. Dan malampun semakin Panjang buat andi.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN