Tidak lama sebuah taksi datang menjemput Fani, di dalam taksi Fani menggenggam tangannya karena gugup. ini pertama kalinya Fani berkencan dengan Dave, Fani tiba di sebuah Cafe mewah, Cafe itu terlihat sepi tidak ada Satu pun pengunjung yang datang, Fani lalu berjalan masuk ke dalam Cafe tersebut.
"Kenapa sepi sekali, apa Cafe ini sudah tutup," guman Fani.
Fani melihat setangkai bunga mawar merah tergeletak di lantai, Fani mengambil bunga mawar itu dan menemukan bunga mawar lainnya. Fani mengikuti arah bunga mawar tersebut, Fani berhenti di sebuah meja dengan hidangan penuh di atasnya. ada banyak lilin dan kelopak bunga mawar bertebaran di lantai, Fani terpesona dengan keindahannya lalu Dave datang tiba-tiba dari belakang Fani.
"Fani, apa kau menyukainya?"
Fani membalikkan tubuhnya melihat Dave, Dave terlihat sangat tampan. ia memakai kemeja dan setelan jas berwarna putih, Fani lalu berjalan memeluk Dave.
"Aku sangat menyukainya Dave, Terimakasih,".
Dave kemudian membalas pelukan Fani.
"Kau terlihat sangat cantik malam ini," kata Dave di telinga Fani.
Seketika pipi Fani merona merah, Fani melepaskan pelukannya. Dave tersenyum melihat wajah Fani yang malu, Dave mengajak Fani makan malam bersama, ada berbagai macam menu makanan dan Fani mulai mencicipi makanannya.
"Dave, makanannya ini enak sekali," kata Fani.
Fani terus memasukkan makanannya ke dalam mulutnya bahkan ia tidak tahu apa nama makanan yang ia makan.
Dave menahan tawanya melihat Fani makan seperti orang yang kelaparan.
"Dave kenapa kau tidak makan?" tanya Fani.
"Melihatmu makan saja aku sudah kenyang," jawab Dave terkekeh.
"Kau harus mencobanya Dave, ini enak sekali," ucap Fani.
Fani mengambil makanannya lalu menyuapi Dave, Dave memakannya sambil terus menatap Fani.
"Gimana enakkan?" tanya Fani.
Dave menjawab dengan anggukkan kepalanya, setelah selesai makan Dave mengajak Fani berdansa. Awalnya Fani menolak karena ia tidak bisa berdansa tetapi Dave terus memaksanya.
Kedua tangan Dave memegang pinggang Fani sementara Fani mengalungkan tangannya di leher Dave, kedua kening mereka saling bertemu. Dave dan Fani berdansa di iringi oleh sebuah lagu romantis, keindahan bintang-bintang melengkapi indahnya malam ini.
Saat musik berhenti tiba-tiba Dave berlutut di hadapan Fani sambil memegang sebuah cincin berlian yang sangat indah.
"Fani, maukah kau menikah denganku?" tanya Dave.
Fani menutup mulutnya dengan kedua tangannya, ia tidak menyangka Dave akan melakukan hal ini.
"Dave, bukankah kita sudah menikah bahkan pernikahan kita sah secara Agama dan Negara, kenapa sekarang kau melamarku?" tanya Fani.
Dave berdiri dan memakaikan Cicin di jari manis Fani, Dave memegang kedua tangan Fani.
"Dulu Pernikahan kita terjadi karena untuk menjaga nama baik keluargaku sekarang mulai malam ini, aku ingin pernikahan kita terjadi karena aku mencintaimu," jawab Dave.
"Apa kau mencintaiku Fani?" tanya Dave.
"Awal kita menikah, aku belum mencintaimu Dave tetapi seiring berjalannya waktu aku mulai mencintaimu Dave, aku sangat Mencintaimu," jawab Fani menangis terharu.
Dave merasa sangat bahagia karena Fani juga mencintainya, Dave memeluk Fani dengan erat Dave berjanji akan membuat Fani bahagia dan tidak akan menyakitinya.
Disisi lain setelah menyiapkan acara makan malam Dave dan Fani, Reyhan bergegas untuk pulang. dari kejauhan Reyhan melihat Dave dan Fani, Hati Reyhan terasa sakit saat melihat Fani bersama Dave, ia berusaha untuk menepis perasaannya.
"Kau tidak boleh menyukai Fani, kau harus melupakan dia Rey, dia milik sahabatmu sendiri," ucap Reyhan pada dirinya sendiri.
Reyhan membulatkan tekadnya untuk membuang perasaannya kepada Fani, Reyhan segera pergi dari Cafe tersebut dan pulang ke rumahnya.
**********
Setelah makan malam Dave dan Fani pulang bersama, wajah Fani terlihat sangat bahagia senyum tiada henti terlihat di bibirnya. sampai di rumah Dave menggendong Fani menuju kamarnya.
"Dave, berapa banyak uang yang kau habiskan untuk membuat makan malam seperti itu?" tanya Fani.
Dave tertawa mendengar pertanyaan Fani, Dave lalu menurunkan Fani di atas ranjang.
"Fani, Kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya Dave balik.
"Ya karena aku penasaran saja, pasti kau menghabiskan uang banyak apa lagi Cafe itu terlihat sangat mahal dan mewah," jawab Fani.
Fani berpikir Dave sudah mengeluarkan uang banyak hanya untuk makan malam saja, Fani tidak tahu kalau Dave dengan mudah menyewa Cafe tersebut bahkan ia mampu membelinya.
"Sudahlah Fani, kau tidak perlu memikirkan itu yang terpenting kebahagiaanmu, apa kau merasa senang?" tanya Dave.
"Iya Dave, malam ini aku sangat senang," ucap Fani.
"Karena aku sudah membuatmu senang sekarang giliran kau yang membuatku senang," ucap Dave.
Dave tersenyum menyeringai ia mulai membuka kancing baju kemejanya, Fani yang mengerti perkataan Dave mendekati Dave dan membantunya membuka kancing kemeja Dave sampai terlepas semua, Fani memeluk Dave dan membisikan sesuatu ke telinga Dave.
"Malam ini aku milikmu sayang, lakukanlah apa pun yang kau mau," ucap Fani manja.
Dave tersenyum mendengar perkataan Fani dengan cepat ia merebahkan tubuh Fani ke ranjang dan mulai mencium bibir Fani dengan lembut, Dave menikmati setiap inci tubuh Fani. Fani mendesah menikmati setiap sentuhan Dave, tanpa merasa lelah Dave dan Fani melakukan percintaannya mereka sepanjang malam. entah berapa kali Dave menghunjam miliknya ke dalam milik Fani, bahkan Dave tidak melepaskannya sedikit pun.
***********
Sinar matahari mulai menembus jendela, membangunkan dua insan yang sedang tertidur lelap, Dave menyelipkan rambut yang menutupi wajah Fani ke telinganya.
Fani terbangun karena tangan Dave menyentuh wajahnya.
"Selamat pagi Sayang, ayo kita bangun!" ajak Dave.
Mulai malam itu Dave memanggil Fani dengan panggilan sayang begitu pun dengan Fani, Fani yang masih mengantuk menutup wajahnya dengan bantal.
"Biarkan aku tidur sebentar lagi Sayang, aku sangat mengantuk sepanjang malam aku tidak tidur karena kau," ucap Fani dari balik bantal.
Dave tertawa mendengar kata Fani karena memang benar sepanjang malam Dave tidak membiarkan Fani tidur lama sedikit pun.
"Ya sudah, lanjutkan tidurmu aku akan membuat makanan untukmu,".
Fani menganggukkan kepalanya dan menarik lagi selimutnya sampai ke lehernya lalu ia tertidur kembali, sedangkan Dave turun ke bawah akan memasak untuk Fani. hari ini Dave dan Fani tidak ke kantor, mereka tidak bekerja setiap hari Sabtu dan minggu.
Dave mengambil daging, wortel, dan bahan lainnya, Dave bersiap untuk memasak sup daging. Dalam 30 menit Dave selesai memasak, Dave mengambil semangkuk sup lalu membawanya ke atas.
Dave membangunkan Fani, ia menggoyangkan tubuh Fani dengan pelan.
"Sayang, ayo bangun makan dulu aku sudah memasak Sup daging untukmu," kata Dave.
Fani membuka matanya, tercium aroma sedap dari Sup daging.
"Sayang, dari aromanya ini sepertinya enak," ucap Fani.
"Pasti enak. Siapa dulu yang masak," jawab Dave terkekeh.
Fani bangun dan duduk sambil menyelipkan selimut di ketiaknya, Fani mencicipi sup daging buatan Dave.
"Sayang, aku tidak menyangka kau pandai memasak, ini enak sekali,".
"Aku sudah terbiasa memasak dulu tapi sekarang tidak lagi karena aku terlalu sibuk, ya sudah kau habiskan supnya aku mau mandi dulu," kata Dave.
Fani terus memakan supnya sampai habis tak tersisa, Dave sudah selesai mandi ia sedang memakai baju kaos dan celana jeans, Dave terlihat semakin tampan dengan memakai baju santai.
"Sayang, bolehkah kita hari ini pergi ke rumah ibuku?" tanya Fani ragu.
"Baiklah, kau mandi sekarang aku tunggu di bawah," jawab Dave.
Fani sangat senang ia berpikir Dave tidak akan mengizinkannya pergi ke rumah ibunya, Fani segera mandi dan bersiap. Fani memakai baju dress dengan motif bunga dan mengikat rambutnya ke atas, Fani hanya membawa beberapa baju Dave, karena mereka akan menginap sedangkan baju Fani sudah ada disana.