DUA PULUH

1454 Kata

***      Hari-hariku telah bersandar pada rongga tubuh letak jantungnya dengan semua angan yang ku serahkan penuh, meski diriku tak dapat menyeruak semua tentang dia rasa itu berangsur musnah saat aku menatap senyum hangatnya merekah. Jeratannya tidak menjadi keputusasaan lagi bagiku, karena tangannya menggenggam erat setiap celah jemariku dan hati ini turut terlibat dalam ketenangan. Sorot mata yang terpancar dari warna abu-abu cerahnya tetap menjadi hal yang menuntut ku berada di setiap dekapan keegoisan suamiku. Peraturan di atas aturannya adalah perkara mudah bagiku sekarang.      Banyak hal yang tidak menarik lagi untuk aku ketahui, menjejak pasti pada kehidupan baruku lebih berwarna__mungkin aku akan memoles warna abu-abu terlebih dahulu pada lukisanku ini__.      Aku melipat kedu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN