Aku tidak mampu merangkai kata agar kau mengerti, kertas ini hanya mewakili. Dan aku sangat mencintaimu sayang. Aku peluk buket bunga tulip segar berwarna merah yang baru saja aku terima dari servant Matt, tersenyum membaca coretan tinta miliknya. Meski uraian kata-katanya tak seindah bunganya, namun kertas itu mampu membuat akal ku hilang dan terus tersenyum. Fantasi ku sedang memperlihatkan diriku menari dengan energik, bunga tulip ini pun tak mampu bersaing atas apa yang aku pancarkan. Indah, penuh warna abadi mengkilat nan harum serta tawaku yang tidak bersuara ini mampu memikat siapapun yang melihatnya. Setiap inci lekuk wajahnya mempunyai peran di dalam ingatanku, dan saat ini pusat hatiku telah terpenuhi olehnya. Ribuan sel saraf otakku memanggil namanya. Hari ini,