Bab.14.

1067 Kata
PERTEMUAN TAK TERDUGA Dengan kehamilan yang besar dan ia sering kegerahan menginginkan berenang, maka ia pergi ke danau di tengah hutan belakang kekaisaran. Sekarang ini umur kehamilannya memasuki delapan bulan jadi pergerakannyapun terbatas. Sesampainya di danau ia memastikan dulu tempatnya aman atau tidak, takut-takut ada pengintip. Setelah aman dan memasang barai pelindung, iapun melepas pakaiannya satu persatu. Menyisakan bikini yang telah ia rancang sendiri. Rambutnya tergerai menutupi punggung mulusnya. Perlahan ia memasuki air yang hangat karena sinar matahari. Nyamaan dan sejuk. Ia berputar putar bolak balik sampai ia capek. Ia hanya membayang kehidupan lampaunya yang sering berlibur ke pantai kalau tidak ia habiskan waktu libur di kolam renang. Makanya dulu ia punya tubuh tinggi dan prefesinal, yang membuat laki-laki mimisan bila melihatnya. Sekarang ia hanya mewarisi kecantikannya saja dan tubuhnya jauh lebih pendek dari masa lampaunya. Ia mengeluarkan botol sabun cair dari ruang penyimpanannya, ia keluar dari air dan mulai menggosok tubuhnya. Bau wewangian bunga menguar dari tubuhnya. Sabun ini wanginya lebih tahan lama dan sangat tajam. Karena ini produk buatannya sendiri dibimbing oleh pegawai papanya dulu. Ingat papa..ia benar-benar rindu padanya. Papa yang selalu menomer satukan dirinya daripada urusanya. Ia juga tegas dan tak memanjakannya untuk melakukan sesuatu tentunya dengan bimbingannya juga. Setetes air mata menitik di pipi mulusnya. Setelah semua berlumuran sabun ia pun masuk ke air untuk membilas tubuhnya. Tentunya tato di bahunya terpampang dengan jelas tetapi tato naganya di samarkan oleh sang naga agar tak mendapat sorotan manusia lainnya jika tak sengaja dilihat orang. Yang tak di sadarinya karena larut dengan nostalgia kehidupan dulu ia tak menyadari jika dari awal ia datang sampai berjemur,  ia diawasi dengan intens oleh sepasang mata gelap. Mata itu memancarkan keserakahan yang mendalam, iangin memiliki menguasai sang wanita hamil di depannya, bukan hanya tubuh dan wajah cantik itu, tapi karena tato yang ada di bahu kanannya. Tato itu.....yang selama ini ia cari, ia nantikan yang bisa memberinya keturunan tuk meneruskan tahtanya.. tapi.. apa yang ia lihat? Gadis itu...oh bukan, wanita itu sudah ber badan dua dan mungkin sebentar lagi akan melahirkan. Siapa gerangan laki-laki yang tak takut padanya? yang berani menikahi gadis yang ia cari? Ia sudah menyebarkan kepelosok negri mencari gadis bertato tiga tetes air mata di tubuhnya. Dan wajah wanita itu benar-benar cantiknya merobohkan negara. Tak menghiraukan ia Sudah bersuami bahkan hamil, ia akan memilikinya untuk dirinya sendiri. Dalam sekejap ia sudah di belakangnya wanita hamil itu. YANG MULIA JANGAN.. Xiao Linlin membiarkan dirinya terkena sinar matahari.,  ia bersandar di sebuah batu besar dan sebagian badannya ada di air. Ia menikmati kedamaian, pikirannya melayang entah kemana.  ''Apa yang sedang kau pikirkan, nona? Sampai tak menyadari ada seseorang didekatmu?" Tanya suara bariton di telinganya. Refleks Xiao Linlin menoleh kesamping hanya mendapati kaki besar seorang laki-laki, matanyapun menelusuri keatas dan mendapati wajah sempurna dengan senyum miring dan alis terangkat. ''Ka.....--ach hampir menyebutkan kaisar.-- mu siapa?! Berani-beraninya mengintip wanita mandi!!'' Hardiknya dengan suara meninggi. Ia yakin kalau yang ada di depannya adalah kaisar. Karena dia tak mengenali tato di tubuhnya. Bila dia suaminya tentu ia langsung menerkamnya. ''Kamu tak tahu Zhen ini siapa?" ''Tidak. Yang aku tahu kamu itu tukang c***l!!!'' Wajah kaisar memerah marah tak terima dikatakan c***l oleh wanita kecil. "Zhen ini adalah seorang kaisar" katanya bangga. ''Ck aku tak percaya kalau kamu itu kaisar. Kalau kaisar c***l itu baru benar" Kaisarpun turun ke air, xiao linlin mundur menjauh dari kaisar. Kaisar memandang ketubuh Xiao Linlin dengan tatapan yang ..entahlah linlin tak bisa menerjemahkannya. ''Kau seksi juga dengan perut buncitmu. Dan tahukah kamu kalau gadis bertato tiga tetes airmata adalah benwang cari?" Linlin mengangguk ''Lalu kenapa kamu tak datang pada Zhen?" ''Ck. Kenapa harus menyerahkan diri  pada laki-laki banyak istri? Walaupun itu kaisar negri ini tapi itu bukan tipeku. --ia bersedekap lebih  menonjolkan buah persiknya yang besar apalagi ia sedang hamil -- tipeku adalah laki-laki setia hanya satu istri walaupun ia tak kaya dan berwajah biasa. Jadi yang mulia, kenapa hamba ini harus menyerahkan diri kepada anda?" Dengan nada mengejek. Sedangkan kaisar itu tak fokus dengan ucapannya tapi ke d**a wanita di depannya ini. Dia adalah laki-laki normal, dan sudah sebulan ia tak menjamah salah satu haremnya. Dan sekarang didepannya ada kecantikan yang memamerkan tubuh indahnya walaupun ia sedang hamil besar. Tentu itu membangunkan ular besarnya yang telah lama tidur. ''Kau merayu Zhen ini? Hm...walaupun kau sedang hamil tapi itu menggairahkan..dan...Zhen tidak pernah menggauli wanita hamil..jadi bagamana rasanya itu...'' katanya serak, matanya ditutupi kabut gairah yang meluap. Xiao Linlin yang melihat keanehan pada kaisar langsung waspada dan berusaha berenang ketepi dimana bajunya berada. Tapi...tangan kanannya ditahan oleh kaisar dengan erat. ''Lepas yang mulia. Ini tidak benar..saya sudah ber suami dan sebentar lagi kami punya anak...'' hati Linlin waswas. Jika tubuhnya tak berbadan dua tentu sudah sedari tadi ia hajar kaisar m***m ini. ''Jangan takut..Zhen akan membesarkan anak ini juga. Tapi kamu harus jadi selir Zhen untuk melahirkan penerus tahta.'' Tubuh Linlin sudah menempel ketubuh kaisar. Karena perutnya yang besar jadi penghalang diantara keduanya.  ''Jangan kaisar.! Tolong saya tak ingin menghianati suami hamba. Hamba sangat mencintainya. Tolong yang mulia..jangan..'' ''Tidak, kamu harus ikut Zhen ini.'' ''Jangan membuat hamba tidak sopan yang mulia..'' Kaisar terus memaksa Xiao Linlin untuk kelayaninya. Terpaksa Linlin bertindak nekat.. ''Yang mulia jangan...'' Xiao Linlin menghindar dengan ginggongnya , membalut tubuhnya dengan baju putih seadanya, ia sudah bersiap untuk kemungkinan yang akan terjadi, ia menatap kaisar waspada. "Yang mulia, sebagai pemimpin di daratan Xia ini, seharusnya ada memberikan contoh yang baik untuk rakyatnya, jika anda berbuat keji bagai mana rakyat Mun menjadi orang yang baik? Pemimpinnya saja tak bermoral!" "Itu salahmu membuat raja yang bijak sana ini menjadi tak bermoral, jika sebelumnya kamu menyerahkan diri kepadaku, Zhen ini tidak pernah melakukan hal hina seperti ini" Kaisar Rui terus berusaha mendekati wanita hamil itu, tapi dengan lincahnya wanita itu menghindar dengan mudah. Tak ia bayangkan jika wanita itu adalah praktisi beladiri yang ilmunya setara dengannya. Xiao Linlin terengah-engah karena ia berada dalam kondisi yang lemah, kehamilannya memperlambat pergerakannya. Ia harus cepat-cepat pergi melarikan diri jika tak ingin putra-putra nya celaka. Ketika ia bersiap pergi pergelangan tangannya di tangakap oelh kaisar. "Mau pergi kemana Hem..? Kamu tidak diperbolehkan pergi sebelum melayani Zhen ini!" "Yang mulia tolong lepaskan aku" rintih Linlin. Kaisar Rui tak menghiraukan rintihan wanita di bawahnya ia dengan brutal merobek pakaiannya, ia ingin segera menyetubuhi wanita ini. Tapi…. CRASSSSS ''Aaaaaaaaarrrgggg, apa yang kau lakukaaan!!" Teriak kaisar menggelegar. 》>》>》>
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN